Grab, Emtek dan BukaLapak resmi hadirkan program #KotaMasaDepan
Jakarta (ANTARA) - Grab, Emtek dan Bukalapak pada Kamis meresmikan program #KotaMasaDepan untuk mendukung percepatan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di kota-kota kecil.
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, melalui program #KotaMasaDepan, Grab, Emtek, dan Bukalapak ingin merangkul para UMKM terutama di kota kecil untuk menggunakan teknologi dan menjalankan usaha mereka di platform daring yang aman dan terpercaya.
"Kami percaya masa depan besar ada di kota kecil. Kami berharap inisiatif #KotaMasaDepan dapat membuka pintu ke pasar yang lebih luas bagi mereka," kata Neneng dalam peresmian #KotaMasaDepan secara virtual, Kamis.
Baca juga: Survei RISED ungkap pola kemitraan ojol dan perusahaan berjalan baik
Baca juga: Gojek bagikan bantuan belanja Rp25 miliar untuk mitra driver aktif
Neneng menambahkan, Kupang menjadi kota pertama penyelenggaraan program #KotaMasaDepan dan akan berlanjut secara bertahap di Solo, Gowa, Malang, dan Pekanbaru hingga akhir Desember 2021, yang menargetkan 10 ribu UMKM.
Program tersebut, kata Neneng, memiliki tiga prioritas utama yaitu vaksinasi terhadap para pelaku UMKM, adopsi platform digital melalui aplikasi Grab dan Bukalapak, dan pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.
Sutanto Hartono selaku Managing Director PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) mengatakan, pelatihan dan pendampingan terhadap pelaku UMKM di kota kecil tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa mereka dapat mengembangkan usaha dengan pesat.
"Sektor UMKM di luar kota metropolitan ini berpotensi menjadi kontributor bagi perekonomian digital di Indonesia yang besar dan berpotensi membuka lapangan kerja yang hilang akibat pandemi," tambahnya.
Sementara Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, pihaknya sangat bersemangat menjadi bagian dari program #KotaMasaDepan sehingga dapat membantu para pelaku UMKM tak hanya di kota-kota besar, tapi juga kota kecil di Indonesia.
Hal tersebut, kata Rachmat, sesuai dengan misi jangka panjang Bukalapak untuk mewujudkan perekonomian yang adil dan merata.
"Kami yakin bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM dan masyarakat pada umumnya. Kami juga berharap dapat membantu mendukung misi pemerintah untuk mendorong percepatan teknologi dan ekonomi digital di Indonesia," ujar Rachmat.
"Kami berharap kolaborasi ini juga dapat membantu upaya pemulihan ekonomi daerah dan menjadi batu loncatan bagi pelaku UMKM di kota kecil untuk mewujudkan masa depan besar dan mendulang sukses di ekonomi digital," tambah Neneng.
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, melalui program #KotaMasaDepan, Grab, Emtek, dan Bukalapak ingin merangkul para UMKM terutama di kota kecil untuk menggunakan teknologi dan menjalankan usaha mereka di platform daring yang aman dan terpercaya.
"Kami percaya masa depan besar ada di kota kecil. Kami berharap inisiatif #KotaMasaDepan dapat membuka pintu ke pasar yang lebih luas bagi mereka," kata Neneng dalam peresmian #KotaMasaDepan secara virtual, Kamis.
Baca juga: Survei RISED ungkap pola kemitraan ojol dan perusahaan berjalan baik
Baca juga: Gojek bagikan bantuan belanja Rp25 miliar untuk mitra driver aktif
Neneng menambahkan, Kupang menjadi kota pertama penyelenggaraan program #KotaMasaDepan dan akan berlanjut secara bertahap di Solo, Gowa, Malang, dan Pekanbaru hingga akhir Desember 2021, yang menargetkan 10 ribu UMKM.
Program tersebut, kata Neneng, memiliki tiga prioritas utama yaitu vaksinasi terhadap para pelaku UMKM, adopsi platform digital melalui aplikasi Grab dan Bukalapak, dan pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.
Sutanto Hartono selaku Managing Director PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) mengatakan, pelatihan dan pendampingan terhadap pelaku UMKM di kota kecil tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa mereka dapat mengembangkan usaha dengan pesat.
"Sektor UMKM di luar kota metropolitan ini berpotensi menjadi kontributor bagi perekonomian digital di Indonesia yang besar dan berpotensi membuka lapangan kerja yang hilang akibat pandemi," tambahnya.
Sementara Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, pihaknya sangat bersemangat menjadi bagian dari program #KotaMasaDepan sehingga dapat membantu para pelaku UMKM tak hanya di kota-kota besar, tapi juga kota kecil di Indonesia.
Hal tersebut, kata Rachmat, sesuai dengan misi jangka panjang Bukalapak untuk mewujudkan perekonomian yang adil dan merata.
"Kami yakin bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM dan masyarakat pada umumnya. Kami juga berharap dapat membantu mendukung misi pemerintah untuk mendorong percepatan teknologi dan ekonomi digital di Indonesia," ujar Rachmat.
"Kami berharap kolaborasi ini juga dapat membantu upaya pemulihan ekonomi daerah dan menjadi batu loncatan bagi pelaku UMKM di kota kecil untuk mewujudkan masa depan besar dan mendulang sukses di ekonomi digital," tambah Neneng.