Sampit (ANTARA) - Kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kali ini menghanguskan dua rumah warga di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan saat hujan deras disertai petir.
"Kejadiannya tadi sore. Ada dua rumah yang habis terbakar. Alhamdulillah tidak sampai ada korban jiwa," Camat Mentaya Hilir Selatan, Syahrial dihubungi dari Sampit, Kamis.
Kebakaran di Jalan HM Noor Kelurahan Samuda Kota RT 001 RW 001 itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Rumah yang terbakar tersebut dihuni oleh keluarga Alimatussakdiah dan Anung Rahmah, serta satu buat bangunan budidaya sarang burung walet.
Belum diketahui persis penyebab kebakaran tersebut. Menurut keterangan warga, kebakaran itu terjadi ketika wilayah yang berjarak sekitar 49 km dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur tersebut sempat dilanda hujan deras disertai petir.
Hal itu pula yang menimbulkan dugaan warga bahwa kebakaran dipicu korsleting listrik saat petir terjadi. Api kemudian dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan rumah.
Api pertama kali terlihat muncul di rumah Alimatussakdiah. Tidak berapa lama, api yang membubung tinggi itu dengan cepat melalap bangunan rumah, termasuk bangunan budidaya sarang burung walet di bagian belakang.
Baca juga: Banyak pelajar di Sampit ditunda divaksinasi karena tekanan darah tinggi
Konstruksi rumah yang dominasi kayu membuat api dengan mudah membesar, kemudian menjalar ke rumah Anung Rahmah. Saat kejadian itu rumah Alimatussakdiah memang tidak berpenghuni, sedangkan penghuni rumah Anung Rahmah langsung menyelamatkan diri saat api membakar rumah mereka.
Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api sulit dipadamkan karena sudah membesar. Mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi berusaha semaksimal mungkin memadamkan api meski hampir seluruh bangunan telah hangus.
"Kami tidak tahu juga penyebab pastinya. Tapi memang sempat hujan dan petir sebelum kebakaran itu terjadi," kata Riskia, warga setempat.
Saat ini polisi sedang menyelidiki peristiwa kebakaran tersebut. Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp350 juta karena banyak barang berharga yang tidak sempat diselamatkan.
Baca juga: Kantor Imigrasi Sampit jemput bola pelayanan izin tinggal keimigrasian