Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Bima Santoso meminta PDAM Tirta Mentaya mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat dalam mengusulkan penyesuaian tarif.
"Kalau PDAM mengutamakan benefit atau keuntungan maka tentu ada target-target yang ingin dicapai. Wajar kalau ada kenaikan tarif pada kelompok-kelompok ekonomi mampu. Tapi yang harus diingat, kalau kita mengedepankan sosial maka wajar pula kalau rugi, maka pemerintah daerah harus turun tangan membantu," kata Bima di Sampit, Senin.
Keputusan PDAM Tirta Mentaya menaikkan tarif dengan alasan penyesuaian tarif, terus dikeluhkan masyarakat. Kenaikan cukup tinggi dirasakan sangat membebani, terlebih di tengah lesunya ekonomi imbas pandemi COVID-19 yang masih terjadi.
Penjelasan manajemen PDAM Tirta Mentaya saat rapat dengar pendapat dengan DPRD bahwa penyesuaian tarif air itu terpaksa dinaikkan karena beban usaha yang semakin berat, ternyata belum membuat masyarakat merasa puas.
Masyarakat tetap mengeluhkan kebijakan kenaikan tarif air PDAM karena dirasakan cukup membebani. Hal ini pula yang menjadi pertimbangan DPRD sehingga meminta bupati dan PDAM meninjau kembali kebijakan tersebut.
Menurut Bima, kondisi PDAM yang sejak 2017 hingga 2020 merugi sehingga pihak manajemen memutuskan menyesuaikan tarif, dinilai cukup beralasan. Namun jika mengingat fungsi sosial PDAM, terlebih di tengah kondisi ekonomi sulit saat ini, sewajarnya jika penyesuaian tarif itu ditunda.
Selain itu, kebijakan itu seharusnya disosialisasikan sejak jauh hari kepada pelanggan, termasuk kepada DPRD. Tujuannya supaya semua pihak bisa menilai alasan kenaikan tarif tersebut.
"Apalagi ini menyangkut kepentingan orang banyak, harus disosialisasikan secara maksimal untuk mengetahui respons masyarakat, khususnya pelanggan. Dengan begitu masyarakat sudah bisa mempersiapkan diri," jelas Bima.
Baca juga: Pemkab Kotim ajukan Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah
Bima juga mengingatkan agar PDAM terus meningkatkan kualitas pelayanan. Hal wajar bagi kami untuk mengkritik dan memberi saran yang bagus bagi masyarakat
Sementara itu Direktur PDAM Tirta Mentaya Firdaus Herman Ranggan saat rapat dengar pendapat di DPRD, Selasa (19/10) lalu menjelaskan, pihaknya terpaksa melakukan penyesuaian tarif karena kondisi yang dinilai sudah mendesak. Saat ini beban usaha sudah sangat tinggi sehingga perlu penyesuaian tarif agar perusahaan ini bisa tetap beroperasi melayani masyarakat.
"Bahkan BPKP sudah dua kali menyarankan melakukan penyesuaian tarif ini supaya perusahaan ini bisa tetap sehat. Selama ini tarif kita jauh lebih rendah dibanding PDAM daerah lain seperti Kapuas dan Palangka Raya. Baru kali ini dilakukan penyesuaian tarif," jelas Firdaus.
Dia menambahkan, beban usaha PDAM terus meningkat akibat membengkaknya biaya operasional seiring naiknya tarif listrik, bahan kimia dan lainnya. Kondisi ini membuat PDAM sudah tidak mampu lagi mempertahankan tarif yang ada sehingga terpaksa melakukan penyesuaian tarif.
Baca juga: Tersisa empat penderita COVID-19 di Kotim
Berita Terkait
Sukacita Natal 2024 warnai Lapas Sampit
Kamis, 19 Desember 2024 7:08 Wib
Legislator Kotim harap Dekopinda bantu koperasi lebih maju
Kamis, 19 Desember 2024 6:56 Wib
DLH Kotim bersihkan tumpukan di depo sampah
Rabu, 18 Desember 2024 23:29 Wib
Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan
Rabu, 18 Desember 2024 22:03 Wib
Bupati Kotim instruksikan permudah perizinan investasi
Rabu, 18 Desember 2024 21:47 Wib
Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 18 Desember 2024 13:30 Wib
Komisi III sebut perlunya terobosan untuk atasi kekurangan dokter di Kotim
Selasa, 17 Desember 2024 21:26 Wib
Pemkab Kotim uji coba Swalayan UMKM Sampit
Selasa, 17 Desember 2024 21:08 Wib