Sampit (ANTARA) - Badan Kepegawaian Negara (BKN) meningkatkan sistem pengamanan pelaksanaan seleksi kompetensi bidang (SKB) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, untuk mencegah terjadinya kecurangan.
"Selama SKD (seleksi kompetensi dasar) lalu tidak ada kasus kebocoran (kecurangan) di Kotawaringin Timur, tapi ini mengantisipasi atau menghindari seperti yang terjadi di daerah lain," kata Arsiparis Ahli Muda Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin, Dian Susanti di Sampit, Rabu.
Hal itu disampaikan Dian saat bersama timnya memeriksa kesiapan perangkat komputer untuk pelaksanaan SKB dengan sistem "computer assisted test" atau CAT di aula Pendidikan dan Pelatihan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kotawaringin Timur.
Pelaksanaan SKB CASN Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk lokasi tes di Sampit akan dilaksanakan selama tiga hari mulai Kamis (18/11). Untuk itu tim BKN memeriksa kesiapan perangkat yang akan digunakan.
Berbeda saat pelaksanaan SKD beberapa waktu lalu, saat pelaksanaan SKB kali ini tim BKN menambahkan aplikasi pada setiap komputer yang digunakan. Tujuannya untuk mencegah aksi kecurangan saat pelaksanaan tes.
Dian mengatakan, peningkatan sistem pengamanan ini setelah adanya indikasi kecurangan saat pelaksanaan SKD di sejumlah daerah. Untuk itu, meski selama ini tidak ada ditemukan dalam pelaksanaan SKD di Kotawaringin Timur namun peningkatan sistem pengamanan juga dilakukan secara menyeluruh.
"Kami buat lebih aman lagi agar tidak ada kemungkinan bocor, kami minimalisir. Jadi kami buat keamanan hingga seaman mungkin agar tidak terjadi. Untuk presentase keamanan mencapai 100 persen," jelas Dian.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta tingkatkan drainase permukiman
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah yang juga Pelaksana Tugas Kepala BKPSDM Kotawaringin Timur Alang Arianto mendukung langkah BKN meningkatkan sistem keamanan. Langkah itu untuk memastikan seleksi CASN berjalan sesuai aturan dan tanpa ada kecurangan.
SKB di Sampit diikuti 458 peserta yang rencananya berlangsung selama tiga hari. Setiap hari dilaksanakan sebanyak empat sesi dengan jumlah peserta setiap sesi sebanyak 50 orang.
Selain di Sampit, peserta juga ada yang mengikuti SKB di daerah lain seperti di Palangka Raya, Banjarmasin dan Balikpapan. BKN memang memberi kemudahan bagi peserta untuk mengikuti tes melalui kantor BKN terdekat dengan tempat tinggal mereka karena pandemi COVID-19 masih terjadi.
"Setiap sesi akan diujikan sesuai dengan bidang atau formasi yang dipilih peserta. Setelah ini, tahapan selanjutnya adalah pengumuman kelulusan," kata Alang.
Sesuai aturan, protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Peserta wajib menunjukkan hasil tes antigen negatif COVID-19 sebelum mengikuti tes SKB.
Baca juga: Legislator Kotim sebut banjir semakin parah akibat hutan rusak