Seorang warga Kotim hilang akibat perahu tenggelam terbawa arus
Sampit (ANTARA) - Seorang kakek bernama Yedda S Yohanes (67) warga Desa Luwuk Bunter Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dinyatakan hilang di Sungai Cempaga setelah kelotok yang mereka naiki terbawa arus dan tenggelam, Kamis sekitar pukul 06.30 WIB.
"Kelotok atau perahunya sudah ditemukan, sedangkan korban masih dalam pencarian. Mudah-mudahan segera ditemukan," kata Kepala Desa Luwuk Bunter, Kurnain, Kamis.
Sebelum kejadian, korban bersama dua orang warga lainnya yaitu Amat (30) dan Nahrawi (55), sedang menyeberangi sungai. Saat itu Amat berada di depan, Nahrawi di tengah dan korban di buritan.
Saat di tengah sungai, kelotok mereka berpapasan dengan perahu lainnya. Untuk menghindari gelombang kapal lain tersebut arah kelotok mereka sedikit dibelokkan. Namun ternyata kekuatan mesin tidak mampu sehingga membuat kelotok terbawa arus.
Arus sekitar pinggir sungai yang saat itu cukup deras terus membawa kelotok mereka ke arah sebuah tongkang yang sedang tambat. Sebelum kelotok menghantam tongkang dan tenggelam, ketiga warga tersebut melompat ke sungai.
Baca juga: Legislator soroti mudahnya warga luar daerah buka kebun di Kotim
Amat dan Nahrawi menyelamatkan diri dengan berpegangan pada rantai jangkar tongkang. Nahas korban yaitu Yedda S Yohanes tidak sempat lagi berenang ke pinggir hingga diduga tenggelam ke bawah tongkang.
Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menolong Amat dan Nahrawi. Warga juga mencari korban yang diduga tenggelam usai kejadian namun korban belum ditemukan.
Kejadian itu juga langsung dilaporkan kepada polisi. Tidak berapa lama, petugas sudah datang ke lokasi untuk mencari korban.
"Dua orang yang selamat sudah dievakuasi warga. Warga yang hilang masih dicari oleh warga dan petugas," kata Uji, warga setempat.
Saat ini pencarian dilakukan oleh masyarakat dan tim gabungan dengan menyisir sungai sekitar tempat kejadian. Polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi terkait kronologi kejadian tersebut.
Baca juga: DPRD Kotim sayangkan banyak SOPD tidak usulkan formasi PPPK
"Kelotok atau perahunya sudah ditemukan, sedangkan korban masih dalam pencarian. Mudah-mudahan segera ditemukan," kata Kepala Desa Luwuk Bunter, Kurnain, Kamis.
Sebelum kejadian, korban bersama dua orang warga lainnya yaitu Amat (30) dan Nahrawi (55), sedang menyeberangi sungai. Saat itu Amat berada di depan, Nahrawi di tengah dan korban di buritan.
Saat di tengah sungai, kelotok mereka berpapasan dengan perahu lainnya. Untuk menghindari gelombang kapal lain tersebut arah kelotok mereka sedikit dibelokkan. Namun ternyata kekuatan mesin tidak mampu sehingga membuat kelotok terbawa arus.
Arus sekitar pinggir sungai yang saat itu cukup deras terus membawa kelotok mereka ke arah sebuah tongkang yang sedang tambat. Sebelum kelotok menghantam tongkang dan tenggelam, ketiga warga tersebut melompat ke sungai.
Baca juga: Legislator soroti mudahnya warga luar daerah buka kebun di Kotim
Amat dan Nahrawi menyelamatkan diri dengan berpegangan pada rantai jangkar tongkang. Nahas korban yaitu Yedda S Yohanes tidak sempat lagi berenang ke pinggir hingga diduga tenggelam ke bawah tongkang.
Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menolong Amat dan Nahrawi. Warga juga mencari korban yang diduga tenggelam usai kejadian namun korban belum ditemukan.
Kejadian itu juga langsung dilaporkan kepada polisi. Tidak berapa lama, petugas sudah datang ke lokasi untuk mencari korban.
"Dua orang yang selamat sudah dievakuasi warga. Warga yang hilang masih dicari oleh warga dan petugas," kata Uji, warga setempat.
Saat ini pencarian dilakukan oleh masyarakat dan tim gabungan dengan menyisir sungai sekitar tempat kejadian. Polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi terkait kronologi kejadian tersebut.
Baca juga: DPRD Kotim sayangkan banyak SOPD tidak usulkan formasi PPPK