Masyarakat diminta jangan asal klik di ruang digital
Palangka Raya (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah diminta agar lebih berhati-hati saat berada di ruang digital, yakni dengan tidak asal 'klik' terhadap sebuah link atau tautan.
"Banyak link yang bertebaran di ruang digital, baik media sosial maupun lainnya. Masyarakat diminta berhati-hati untuk mencegah hal yang merugikan seperti kejahatan siber," kata seorang Programer Samsul Hadi saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Barat, Kamis.
Dijelaskannya, biasanya target dari oknum yang menyebarkan link berbahaya ini adalah masyarakat pengguna berbagai media sosial, misalnya WhatsApp, Facebook, maupun email dan lainnya.
Untuk itu penting bagi masyarakat pengguna ruang digital mengenali situs web palsu sehingga tidak asal klik. Salah satunya dengan memeriksa URL, biasanya pelaku menghilangkan satu huruf atau mengganti huruf yang lain agar pengguna terkecoh.
Kemudian melihat HTTPs, sebab menurutnya situs resmi harus memiliki protokol HTTPs dalam alamat webnya, mempercayakan pada perangkat lunak pilihan, serta membaca sebelum berinteraksi yakni memastikan membaca detailnya dengan benar sebelum melakukan pembelian.
"Juga memeriksa iklan dalam situs, sebab adanya modus menipu seseorang untuk tetap mengklik iklan," terangnya.
Samsul Hadi menjelaskan, berdasarkan hal-hal tersebut maka masyarakat hendaknya mewaspadai berbagai link berita yang muncul pada media sosial, membaca dengan teliti sebelum mengklik, serta jangan terperdaya judul bombastis, berhati-hati dengan tautan bernuansa kuis, pemberian hadiah maupun bantuan.
"Cek domainnya, bandingkan dengan situs web resmi maupun akun media sosial resminya," ungkapnya.
Sementara itu turut hadir narasumber lain dalam webinar ini, seperti seorang penyiar Shabrina Anwari, konten kreator Reza Nangin, serta penyanyi Nadya Diptya.
Masing-masing dari mereka membahas berbagai topik berbeda seputar ruang digital, seperti keamanan digital, etika digital, budaya digital, hingga kecakapan digital.
"Banyak link yang bertebaran di ruang digital, baik media sosial maupun lainnya. Masyarakat diminta berhati-hati untuk mencegah hal yang merugikan seperti kejahatan siber," kata seorang Programer Samsul Hadi saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Barat, Kamis.
Dijelaskannya, biasanya target dari oknum yang menyebarkan link berbahaya ini adalah masyarakat pengguna berbagai media sosial, misalnya WhatsApp, Facebook, maupun email dan lainnya.
Untuk itu penting bagi masyarakat pengguna ruang digital mengenali situs web palsu sehingga tidak asal klik. Salah satunya dengan memeriksa URL, biasanya pelaku menghilangkan satu huruf atau mengganti huruf yang lain agar pengguna terkecoh.
Kemudian melihat HTTPs, sebab menurutnya situs resmi harus memiliki protokol HTTPs dalam alamat webnya, mempercayakan pada perangkat lunak pilihan, serta membaca sebelum berinteraksi yakni memastikan membaca detailnya dengan benar sebelum melakukan pembelian.
"Juga memeriksa iklan dalam situs, sebab adanya modus menipu seseorang untuk tetap mengklik iklan," terangnya.
Samsul Hadi menjelaskan, berdasarkan hal-hal tersebut maka masyarakat hendaknya mewaspadai berbagai link berita yang muncul pada media sosial, membaca dengan teliti sebelum mengklik, serta jangan terperdaya judul bombastis, berhati-hati dengan tautan bernuansa kuis, pemberian hadiah maupun bantuan.
"Cek domainnya, bandingkan dengan situs web resmi maupun akun media sosial resminya," ungkapnya.
Sementara itu turut hadir narasumber lain dalam webinar ini, seperti seorang penyiar Shabrina Anwari, konten kreator Reza Nangin, serta penyanyi Nadya Diptya.
Masing-masing dari mereka membahas berbagai topik berbeda seputar ruang digital, seperti keamanan digital, etika digital, budaya digital, hingga kecakapan digital.