Petugas kesehatan Palangka Raya diminta aktif cek kondisi korban banjir
Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Fairid Naparin mengingatkan sekaligus meminta petugas kesehatan di wilayah setempat, agar lebih aktif memeriksa kesehatan warga yang menjadi korban banjir.
"Jangan sampai ada warga yang sakit tidak mendapat layanan kesehatan secara layak. Pastikan warga korban banjir selalu sehat. Jika ada kejadian segera tangani," kata Fairid di Palangka Raya, Sabtu.
Menurut dia, kesehatan merupakan kebutuhan utama para korban banjir selain sandang, pangan dan papan. Badan yang sehat juga akan berpengaruh pada semangat masyarakat menghadapi bencana.
Fairid pun memastikan logistik untuk penunjang kesehatan seperti obat dan peralatan media akan selalu tersedia. Bahkan untuk kasus tertentu, seperti warga yang sakit berat seperti strok, juga telah diungsikan di pusat layanan kesehatan untuk mendapat perawatan.
"Untuk kebutuhan lain seperti makan bagi para pengungsi dan para korban banjir kita pastikan aman. Mari musibah ini kita jadikan momentum meningkatkan kepedulian antar sesama," tegas dia.
Selama musibah banjir ini Fairid secara berkala melakukan pemantauan secara langsung. Tak hanya di wilayah terendam air, kunjungan pun dilakukan ke pusat pengungsian.
"Kita ingin melihat kondisi mereka, mendengar isi hari warga sebagai salah satu masukan bagi pemerintah dalam menangani banjir. Selain itu juga sebagai bentuk dukungan moril dari hati ke hati," katanya.
Baca juga: DPRD minta Pemkot Palangka Raya segera sampaikan usulan UMK ke pemprov
Sementara itu berdasar data yang dikeluarkan BPBD Kota Palangka Raya tercatat puluhan ribu warga menjadi korban banjir. Pada korban itu berasal dari 21 kelurahan dari total 30 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Tak hanya merendam ribuan rumah, banjir luapan sungai besar yang melintasi Palangka Raya juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah, kantor kelurahan, tempat ibadah dan pasar.
Meski demikian, sampai saat ini, secara umum kondisi banjir yang melanda "Kota Cantik" mulai menurun antara 2-20 centimeter. Meski demikian warga belum dapat kembali ke rumah karena banjir masih menggenangi permukiman.
"Saya juga meminta masyarakat terutama di wilayah bantaran sungai mewaspadai naiknya air. Jangan biarkan aliran listrik berada di lantai dalam kondisi menyala. Ini berbahaya dan bisa menjadi penyebab korsleting listrik," kata Fairid.
Baca juga: Pejabat hingga tekon Pemprov Kalteng turun lapangan bantu warga terdampak banjir
"Jangan sampai ada warga yang sakit tidak mendapat layanan kesehatan secara layak. Pastikan warga korban banjir selalu sehat. Jika ada kejadian segera tangani," kata Fairid di Palangka Raya, Sabtu.
Menurut dia, kesehatan merupakan kebutuhan utama para korban banjir selain sandang, pangan dan papan. Badan yang sehat juga akan berpengaruh pada semangat masyarakat menghadapi bencana.
Fairid pun memastikan logistik untuk penunjang kesehatan seperti obat dan peralatan media akan selalu tersedia. Bahkan untuk kasus tertentu, seperti warga yang sakit berat seperti strok, juga telah diungsikan di pusat layanan kesehatan untuk mendapat perawatan.
"Untuk kebutuhan lain seperti makan bagi para pengungsi dan para korban banjir kita pastikan aman. Mari musibah ini kita jadikan momentum meningkatkan kepedulian antar sesama," tegas dia.
Selama musibah banjir ini Fairid secara berkala melakukan pemantauan secara langsung. Tak hanya di wilayah terendam air, kunjungan pun dilakukan ke pusat pengungsian.
"Kita ingin melihat kondisi mereka, mendengar isi hari warga sebagai salah satu masukan bagi pemerintah dalam menangani banjir. Selain itu juga sebagai bentuk dukungan moril dari hati ke hati," katanya.
Baca juga: DPRD minta Pemkot Palangka Raya segera sampaikan usulan UMK ke pemprov
Sementara itu berdasar data yang dikeluarkan BPBD Kota Palangka Raya tercatat puluhan ribu warga menjadi korban banjir. Pada korban itu berasal dari 21 kelurahan dari total 30 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Tak hanya merendam ribuan rumah, banjir luapan sungai besar yang melintasi Palangka Raya juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah, kantor kelurahan, tempat ibadah dan pasar.
Meski demikian, sampai saat ini, secara umum kondisi banjir yang melanda "Kota Cantik" mulai menurun antara 2-20 centimeter. Meski demikian warga belum dapat kembali ke rumah karena banjir masih menggenangi permukiman.
"Saya juga meminta masyarakat terutama di wilayah bantaran sungai mewaspadai naiknya air. Jangan biarkan aliran listrik berada di lantai dalam kondisi menyala. Ini berbahaya dan bisa menjadi penyebab korsleting listrik," kata Fairid.
Baca juga: Pejabat hingga tekon Pemprov Kalteng turun lapangan bantu warga terdampak banjir