Presidensi G20 bawa manfaat ekonomi dan strategis bagi Indonesia

id Presidensi G20,Sekretaris Kemenko Susiwijono Moegiarso ,Presidensi G20 bawa manfaat ekonomi dan strategis bagi Indonesia

Presidensi G20 bawa manfaat ekonomi dan strategis bagi Indonesia

(kiri ke kanan) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono, Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus, Menkominfo Johnny G Plate, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Chair Business 20 Shinta Widjaja Kamdani dan Co Chair Youth 20 Michael Victor Sianipar menghadiri Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). Presidensi G20 Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 dengan mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger". ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan bahwa Presidensi G20 Indonesia membawa manfaat ekonomi dan strategis.

“Indonesia juga akan mendapatkan manfaat strategis di mana Indonesia akan turut berperan besar di dalam menentukan arah kebijakan global ke depannya," katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Susiwijono menjelaskan bahwa tema Presidensi G20 Indonesia adalah "Recover Together, Recover Stronger" yang memiliki harapan agar negara-negara di dunia dapat segera pulih dari pandemi secara bersama-sama di berbagai sektor dan agar terjadi pemulihan yang ke depannya mempunyai ketahanan dan keberlanjutan.

Penyelenggaraan G20 akan membawa berbagai manfaat ekonomi 1,5 hingga 2 kali lebih besar secara agregat jika dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF-World Bank di Bali pada 2018.

Selain itu, tambahnya, diperkirakan akan terjadi peningkatan konsumsi domestik sebesar Rp1,7 triliun dan PDB domestik Rp7,43 triliun yang berasal dari kunjungan para delegasi.

Presidensi G20 Indonesia juga akan meningkatkan peran UMKM dan membantu penyerapan sebanyak 33.000 tenaga kerja di berbagai sektor.

Adapun fokus Presidensi G20 Indonesia ada tiga yaitu kesehatan global yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi yang berkelanjutan.

"Kita patut berbangga karena pada saat pandemi seperti ini, Indonesia mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk memegang Presidensi G20 di tahun 2022," ujar Susiwijono.

Presidensi G20 Indonesia akan berjalan dalam waktu kurang lebih satu tahun, dengan 150 lebih pertemuan dari tingkat working group, tingkat menteri hingga ke kepala negara atau pemerintahan.

Substansi G20 terdiri atas jalur keuangan (Finance Track) dan jalur nonkeuangan (Sherpa Track).

Isu yang dibahas pada Sherpa Track meliputi berbagai isu di sektor riil, antara lain kesehatan, ketenagakerjaan, perdagangan-investasi-industri, ekonomi digital, pariwisata, energi dan lingkungan, pembangunan, antikorupsi, serta pemberdayaan perempuan dan pemuda.