Legislator Kotim perjuangkan peningkatan jalan cegah keterisolasian perkampungan sekitar bandara

id Legislator Kotim perjuangkan peningkatan jalan cegah keterisolasian perkampungan sekitar bandara, Kalteng, DPRD Kotim, Dadang Siswanto, Sampit, Kotim

Legislator Kotim perjuangkan peningkatan jalan cegah keterisolasian perkampungan sekitar bandara

Anggota DPRD Kotawaringin Timur Dadang Siswanto (pakai batik) saat menghadiri Musrenbang Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, Selasa (7/12/2021). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Dadang Siswanto meminta pemerintah meningkatkan jalan di kampung Bengkirai Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang agar kawasan padat penduduk itu tidak terisolasi jika nantinya rencana perpanjangan landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit direalisasikan.

"Yang paling krusial diusulkan warga yaitu agar pemerintah segera melanjutkan peningkatan jalan penghubung antara permukiman di sebelah utara bandara menuju Jalan Tjilik Riwut sebagai tindak lanjut dari rencana penutupan Jalan Tjilik Riwut akibat dari pengembangan bandara," kata Dadang Siswanto di Sampit, Selasa.

Dadang menghadiri musyawarah perencanaan pembangunan Kelurahan Baamang Hulu. Hadir dalam kegiatan itu Sekretaris Kecamatan Baamang Zikrillah, Lurah Baamang Hulu Kasmojoyo dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan.

Sejumlah aspirasi disampaikan masyarakat dalam pertemuan itu, mulai dari sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), jalan dan lainnya. Namun yang menjadi harapan terbesar masyarakat adalah peningkatan jalan perkampungan sekitar Bandara Haji Asan Sampit tersebut.

Kampung Bengkirai yang ada di sisi utara Bandara Haji Asan Sampit merupakan kampung yang telah lama ada. Selama ini warga menggunakan jalan sekitar bandara sebagai akses mudah menuju pusat kota.

Baca juga: DPRD Kotim soroti serapan anggaran belum optimal

Jika bandara nantinya dikembangkan, maka penutupan akan berimbas pada warga kampung Bengkirai. Saat sudah ada jalan tanah yang disiapkan sebagai solusi jika pengembangan bandara tersebut segera diwujudkan, sayangnya kondisi jalan tersebut rusak.

Dadang menyebutkan, panjang jalan tembus yang menghubungkan kampung Bengkirai dengan Jalan Tjilik Riwut itu sekitar 700 meter. Dia berharap usulan warga dikabulkan kampung mereka tidak terisolasi imbas pengembangan bandara.

"Kalau nanti bandara dikembangkan sementara jalan tembus  Bengkirai-Tjilik Riwut juga rusak maka kasihan nantinya warga setempat harus melalui jalur sungai jika hendak menuju pusat kota Sampit," ujar pria yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Kotawaringin Timur.

Dadang menegaskan dukungannya terhadap rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit karena demi kepentingan masyarakat luas. Namun dia jua tidak melupakan nasib warga yang tinggal di sekitar bandara agar akses mereka tidak sampai tertutup.
Baca juga: Bupati Kotim: Percepatan penyerapan anggaran akan mendorong pemulihan ekonomi