UMPR: Minimalkan kerusakan ekologi melalui pengembangan ekowisata
Palangka Raya (ANTARA) - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FISIP UMPR), Kalimantan Tengah, Nova Ariyanti MAP menyatakan bahwa upaya antisipasi kerusakan ekologi sungai, dapat diminimalkan dengan pengembangan ekowisata.
"Pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan potensi di wilayah bantaran sungai, pada jangka panjang akan meminimalkan potensi kerusakan ekologi lingkungan," kata Nova di Palangka Raya, Rabu.
Dikatakan, dengan pengembangan pariwisata, masyarakat akan turut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan. Termasuk dalam upaya pengelolaan limbah rumah tangga.
Dia menambahkan, pengembangan ekowisata wisata di bantaran sungai juga upaya meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Pemerintah juga harus bisa membuat masyarakat memiliki ketergantungan dengan kelestarian lingkungan. Contohnya jika kondisi objek wisata terlihat kotor atau tidak terawat, jumlah pengunjung juga tidak akan maksimal," katanya.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait pelaksanaan 'forum group discussion' di aula yayasan Jami'atul Qabil, Palangka Raya (8/12) lalu. FGD itu merupakan kerja sama antara FISIP UMPR dan Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Palangka Raya.
Kegiatan bertema analisis perencanaan dan pengawasan dalam pengelolaan air limbah rumah tangga di wilayah Kota Palangka Raya turut dihadiri Dekan FISIP UMPR Irwani MAP, Dosen FISIP UMPR Dr Riban Satia serta sejumlah pejabat dan masyarakat setempat.
"Melalui kegiatan itu kita berharap Pemerintah Kota Palangka Raya semakin siap menghadapi dan mampu meminimalkan ancaman kerusakan ekologi sungai. Tentunya dengan semakin melibatkan peran aktif masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga," katanya.
Baca juga: Bappedalitbang-FISIP UMPR kerja sama penelitian tatakelola perkotaan
Baca juga: Dosen UMPR dampingi guru SD susun e-modul
Baca juga: Akademisi: Kedewasaan berpolitik di Indonesia perlu diperkuat
"Pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan potensi di wilayah bantaran sungai, pada jangka panjang akan meminimalkan potensi kerusakan ekologi lingkungan," kata Nova di Palangka Raya, Rabu.
Dikatakan, dengan pengembangan pariwisata, masyarakat akan turut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan. Termasuk dalam upaya pengelolaan limbah rumah tangga.
Dia menambahkan, pengembangan ekowisata wisata di bantaran sungai juga upaya meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Pemerintah juga harus bisa membuat masyarakat memiliki ketergantungan dengan kelestarian lingkungan. Contohnya jika kondisi objek wisata terlihat kotor atau tidak terawat, jumlah pengunjung juga tidak akan maksimal," katanya.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait pelaksanaan 'forum group discussion' di aula yayasan Jami'atul Qabil, Palangka Raya (8/12) lalu. FGD itu merupakan kerja sama antara FISIP UMPR dan Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Palangka Raya.
Kegiatan bertema analisis perencanaan dan pengawasan dalam pengelolaan air limbah rumah tangga di wilayah Kota Palangka Raya turut dihadiri Dekan FISIP UMPR Irwani MAP, Dosen FISIP UMPR Dr Riban Satia serta sejumlah pejabat dan masyarakat setempat.
"Melalui kegiatan itu kita berharap Pemerintah Kota Palangka Raya semakin siap menghadapi dan mampu meminimalkan ancaman kerusakan ekologi sungai. Tentunya dengan semakin melibatkan peran aktif masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga," katanya.
Baca juga: Bappedalitbang-FISIP UMPR kerja sama penelitian tatakelola perkotaan
Baca juga: Dosen UMPR dampingi guru SD susun e-modul
Baca juga: Akademisi: Kedewasaan berpolitik di Indonesia perlu diperkuat