Farmasi UMPR latih siswa SMA membuat sabun berbahan ekstrak rambusa
Palangka Raya (ANTARA) - Tim pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FIK UMPR), Kalimantan Tengah, melatih sejumlah siswa SMA di wilayah setempat membuat sabun antiseptik cair berbahan dasar ekstrak daun rambusa.
"Pengembangaan manfaat tanaman ini, menjadi peluang sektor ekonomi untuk masyarakat. Tak terkecuali kaum muda yang memiliki pola pikir kreatif," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FIK UMPR Evi Mulyani MFarm di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan, ekstrak daun rambusa dijadikan bahan dasar sabun antiseptik karena, secara alamiah memiliki kandungan zat bersifat antiseptik. Pembuatan sabun cair berbahan dasar ekstrak daun rambusa ini, sebagai dukungan terhadap upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Salah satunya melalui program mencuci tangan menggunakan sabun. Oleh karena itu, produk sabun antiseptik cair ini, diharapkan menjadi produk alternatif dalam mencuci tangan," kata Evi.
Dia menerangkan, pelatihan membuat sabun itu dilaksanakan pada dua tahap yakni daring dan luring.
Pada tahap daring, (21/10) tim menyampaikan materi dan menampilkan video demonstrasi pembuatan sabun dan juga menampilkan dua narasumber.
Kedua pemateri itu yaitu, apoteker Muhammad Priyadi MFar dengan materi pembuatan sabun antiseptik. Kemudian, apoteker Vicky Agung Kresnanto MFar selaku perwakilan BPOM Palangkaraya, dengan materi tentang keamanan kosmetik.
Pada tahap luring (2/12), pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Biologi FIK UMPR. Jumlah peserta 10 siswa SMA beserta guru pendamping. Selain itu juga ada enam mahasiswa selaku asisten dosen serta tim inti pengabdian masyarakat.
"Pelatihan dilakukan per kelompok dengan tim sebagai tutor untuk memandu kegiatan pelatihan," katanya.
Evi menerangkan pada pembuatan sabun antiseptik itu, bahan dasar yang digunakan adalah ekstrak etanol daun rambusa dengan konsentrasi 15 persen. Sesuai hasil penelitian sebelumnya, menggunakan uji in vitro, ekstrak etanol rambusa dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Baca juga: UMPR: Minimalkan kerusakan ekologi melalui pengembangan ekowisata
Baca juga: Bappedalitbang-FISIP UMPR kerja sama penelitian tatakelola perkotaan
"Pengembangaan manfaat tanaman ini, menjadi peluang sektor ekonomi untuk masyarakat. Tak terkecuali kaum muda yang memiliki pola pikir kreatif," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FIK UMPR Evi Mulyani MFarm di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan, ekstrak daun rambusa dijadikan bahan dasar sabun antiseptik karena, secara alamiah memiliki kandungan zat bersifat antiseptik. Pembuatan sabun cair berbahan dasar ekstrak daun rambusa ini, sebagai dukungan terhadap upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Salah satunya melalui program mencuci tangan menggunakan sabun. Oleh karena itu, produk sabun antiseptik cair ini, diharapkan menjadi produk alternatif dalam mencuci tangan," kata Evi.
Dia menerangkan, pelatihan membuat sabun itu dilaksanakan pada dua tahap yakni daring dan luring.
Pada tahap daring, (21/10) tim menyampaikan materi dan menampilkan video demonstrasi pembuatan sabun dan juga menampilkan dua narasumber.
Kedua pemateri itu yaitu, apoteker Muhammad Priyadi MFar dengan materi pembuatan sabun antiseptik. Kemudian, apoteker Vicky Agung Kresnanto MFar selaku perwakilan BPOM Palangkaraya, dengan materi tentang keamanan kosmetik.
Pada tahap luring (2/12), pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Biologi FIK UMPR. Jumlah peserta 10 siswa SMA beserta guru pendamping. Selain itu juga ada enam mahasiswa selaku asisten dosen serta tim inti pengabdian masyarakat.
"Pelatihan dilakukan per kelompok dengan tim sebagai tutor untuk memandu kegiatan pelatihan," katanya.
Evi menerangkan pada pembuatan sabun antiseptik itu, bahan dasar yang digunakan adalah ekstrak etanol daun rambusa dengan konsentrasi 15 persen. Sesuai hasil penelitian sebelumnya, menggunakan uji in vitro, ekstrak etanol rambusa dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Baca juga: UMPR: Minimalkan kerusakan ekologi melalui pengembangan ekowisata
Baca juga: Bappedalitbang-FISIP UMPR kerja sama penelitian tatakelola perkotaan