Polisi selidiki warga Bartim tewas bersimbah darah di kebun sawit PT SGM

id Bendahara TBBR tewas bersimbah darah,TBBR,Bartim,Warga Bartim tewas di kebun sawit,sawit PT SGM

Polisi selidiki warga Bartim tewas bersimbah darah di kebun sawit PT SGM

Kasat Reskrim Polres Barito Timur, AKP Ecky Widi Prawira. ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Kapolres Barito Timur, AKBP Afandi Eka Putra melalui Kasatreskrim AKP Ecky Widi Prawira membenarkan adanya penemuan mayat di kebun sawit PT Sawit Graha Manunggal (SGM) di Desa Wuran Kecamatan Karusen Janang, Kamis (3/2) sekitar pukul 19.00 WIB.

“Kita masih melakukan penyelidikan nanti dikabari,” kata Kasatreskrim Polres Bartim AKP Ecky Widi Prawira di Tamiang Layang, Jumat.

Korban bernama Bertonadi alias Bernadi (40) warga Desa Kandris, Kecamatan Karusen Janang. Almarhum berstatus sebagai karyawan PT SGM dan juga dikenal sebagai bendahara DPC Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Kabupaten Barito Timur.

“Petugas Satreskrim masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kematian karyawan sawit tersebut. Diduga ada luka bekas senjata tajam namun belum bisa disimpulkan apakah itu kasus pembunuhan,” kata Ecky lagi.

Tambahnya, empat orang saksi sudah dimintai keterangan. Jejak digital media sosial korban juga ikut diperiksa hingga keterangan keluarga dekat korban. Selain itu, sejumlah anggota juga disebar mengumpulkan bahan dan keterangan di lapangan.

Sedangkan jasad korban sudah di evakuasi warga setempat bersama anggota Tim Indentifikasi dan Satlantas Polres Barito Timur dibantu relawan Samuja Ampah Kota ke RSUD Tamiang Layang, selanjutnya dilakukan visum et revertum. Dari tubuh korban diduga ada luka bekas benda tajam di bagian leher sebelah kanan dengan kedalam sekitar enam centimeter.

Ketua DPC TBBR Barito Timur, Marianus membenarkan kematian rekannya itu melalui pesan whatsapp. Ucapan duka juga beredar melalui media sosial facebook dan whatsapp.

“Ijin benar bang. Belum ada (yang tahu penyebabnya), dan masih belum tahu motifnya apa, dan kita serahkan pihak berwajib menanganinya serta sambil nunggu hasil visum,” kata Marinus kepada ANTARA melalui pesan whatsapp.