Bupati Gumas ingin air bersih diprioritaskan di lokus stunting

id Gunung Mas, Kalimantan Tengah,Jaya S Monong ,lokus stunting,berita kalteng,bupati gumas,air bersih,Bupati Gumas ingin air bersih diprioritaskan di lok

Bupati Gumas ingin air bersih diprioritaskan di lokus stunting

Asisten III Setda Gumas Yulius Agau bersama Ketua DPRD Gumas Akerman Sahidar, Wakil Ketua I DPRD Gumas Binartha, sejumlah anggota DPRD Gumas dari dapil II, dan lainnya berfoto bersama usai pembukaan Musrenbang Kecamatan Manuhing, di aula kantor kecamatan setempat, Jumat (18/2/2022). (ANTARA/Dokumentasi pribadi)

Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong menginginkan penyediaan dan penataan air bersih dan sanitasi yang sehat diprioritaskan terlebih dahulu di daerah yang menjadi lokus stunting.

“Prioritaskan terlebih dahulu ke desa atau kelurahan yang menjadi lokus stunting,” ucap Jaya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten III Setda Gumas Yulius Agau saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Manuhing di Kelurahan Tumbang Talaken, Jumat.

Selain itu, tutur dia, keberlangsungan pelayanan air bersih tadi hendaknya diatur dengan baik, agar tidak hanya beroperasional dalam jangka waktu satu tahun dan pada tahun selanjutnya malah tidak berkelanjutan.

Air dan sanitasi yang buruk merupakan salah satu penyebab stunting. Oleh sebab itu, pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi yang sehat.

Sejak tahun 2020 hingga 2022, Pemkab Gumas telah menetapkan puluhan desa/kelurahan yang menjadi lokus stunting. Puluhan desa/kelurahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan, termasuk di Kecamatan Manuhing.

Baca juga: Legislator Gumas berharap siswa mendapat banyak ilmu di tempat magang

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Gumas Yansiterson mengatakan bahwa pemerintah kabupaten setempat berhasil menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 20,16 persen pada tahun 2021 lalu.

“Pada tahun 2020, berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), prevalensi stunting Gumas adalah 22,87 persen,” ucapnya saat publikasi stunting kabupaten, di Kuala Kurun, akhir Desember 2021 lalu.

Artinya, ujar dia, ada penurunan sebesar 2,71 persen angka prevalensi stunting, dari awalnya 22,87 persen pada tahun 2020 lalu menjadi 20,16 persen pada tahun 2021 ini.

Dia menjelaskan, angka tersebut ditargetkan kembali menurun dan pada tahun 2024 bisa berada di bawah 14 persen. Artinya jika dirata-rata, dalam satu tahun Gumas minimal bisa menurunkan prevalensi sebanyak dua persen.

Agar target tersebut dapat tercapai, tentunya perlu kerja sama dari seluruh pihak, termasuk para camat, lurah dan kepala desa di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’.

“Kepada camat, lurah dan kades di wilayah Gumas saya ingatkan agar benar-benar fokus dalam hal percepatan penurunan stunting, sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya,” demikian Yansiterson.

Baca juga: Legislator Gumas ajak masyarakat segera ikuti vaksin booster

Baca juga: Bupati Gumas sebut produktivitas pariwisata jadi arah kebijakan

Baca juga: Legislator Gumas apresiasi kesadaran masyarakat Mihing Raya sukseskan program vaksinasi