Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Tengah Yura Djalins menyatakan bahwa Produk buatan Indonesia, sebenarnya bukan hanya telah mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia, tapi juga kualitas dan desainnya tak kalah dari produk negara lain.
Permasalahan sekarang ini, masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang berpandangan bahwa buatan luar negeri lebih baik atau bergengsi dibandingkan produk lokal, kata Yura di Palangka Raya, Jumat.
"Itulah kenapa BI membuat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI). Gerakan ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi melalu pemberdayaan UMKM," ucapnya.
Terkait sejauh mana pemahaman masyarakat Indonesia, terkhusus Kalteng terhadap produk asli buatan negara ini, menurut pria yang akrab disapa Bang Yura itu, kemajuan teknologi memungkinkan untuk mengetahui secara mudah apakah dari dalam atau luar negeri.
Dia pun mencontohkan, jika masyarakat Indonesia membeli melalui e-commerce produk dari luar negeri, maka pada status pemesanan akan terlihat bahwa barang disiapkan di suatu tempat di luar negeri. Search engine seperti Google juga dapat memberikan info tersebut.
"Dengan demikian, seharusnya masyarakat Kalteng memiliki pengetahuan yang baik mengenai asal suatu produk. Apakah itu asli buatan Indonesia atau buatan negara lain," beber dia.
Dirinya pun mengajak semua pihak yang ada di Kalteng, mendukung sekaligus mensukseskan Gernas BBI dan BWI tersebut. Sebab, Gernas ini tidak hanya memulihkan ekonomi, tapi juga membantu para pelaku UMKM di Indonesia, terkhusus di Kalteng.
Kepala BI Kalteng itu mengatakan, kunci keberhasilan Gernas BBI dan BWI adalah kerja sama, koordinasi dan sinergi dari seluruh pihak, baik Pemprov, Pemkab/Pemkot se-Kalteng, OJK, perbankan, lembaga keuangan, asosiasi, pelaku usaha, akademisi dan media.
"Mari kita sama-sama bahu membahu dan saling mendukung guna mencapai sasaran gerakan ini," kata Bang Yura.
Baca juga: Gerakan 'Bangga Buatan Indonesia' diharap bisa mendarah daging di masyarakat
Mengenai apa yang telah dilakukan BI Kalteng dalam mensukseskan Gernas BBI dan BWI, pihaknya telah mengadakan sosialisasi 'Digitalisasi Pemasaran dan Sertifikasi Halal' secara hibrida. Di mana kegiatan itu diikuti oleh 14 UMKM secara langsung, dan 50 UMKM secara daring.
Pada bulan Juni 2022, BI BI Kalteng bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, pun akan mengadakan Festival Bumi Tambun Bungai 2022. Di mana festival itu terdiri pameran, pelatihan, webinar, peningkatan kapasitas, business matching, promosi pariwisata, akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan serta aneka lomba lainnya.
"Kami juga membantu promosi dan pemasaran produk UMKM ke luar negeri melalui pelatihan dan berbagai ajang pameran di Singapura, Jepang dan London. Baru-baru ini kami memfasilitasi UMKM Rotan Kabupaten Pulang Pisau untuk memasarkan produk tasnya dengan pembeli dari Jepang. Semoga upaya ini membuahkan hasil," demikian Bang Yura.
Baca juga: Harga properti residensial meningkat pada kuartal IV 2021