Pemkab temukan harga minyak goreng di Mura capai Rp25 ribu per liter
Puruk Cahu, Kalteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMK bersama aparat kepolisian setempat, menemukan harga minyak goreng di wilayah setempat mencapai Rp25 ribu per liter.
Temuan tersebut berdasarkan hasil pengecekan Disperindagkop UKM bersama aparat dari Polres Murung Raya yang dipimpin oleh Kapolres AKBP I Gede Putu Widayana ke pasar tradisional di Kota Puruk Cahu, Rabu.
Kepala Disperindagkop UKM Murung Raya, Nyarutono Tundjan, mengatakan, sejak terjadinya kelangkaan minyak goreng sudah beberapa kali terjun ke lapangan guna mengetahui penyebab terjadinya hal tersebut.
"Dari pengecekan hari ini untuk stok minyak goreng, khususnya di pasar tradisional di sekitar Kota Puruk Cahu masih aman, akan tetapi harganya sudah mencapai Rp 25 ribu per liter," ucap Nyarutono.
Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng kemasan sejak beberapa waktu terakhir membuat masyarakat resah, dan pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya guna menurunkan harga minyak goreng, salah satunya melaksanakan operasi pasar di seluruh kecamatan di Murung Raya.
Sementara itu, Kapolres Mura, AKBP I Gede Putu Widayana menyampaikan, pengecekan harga minyak goreng merupakan arahan langsung dari Kapolri agar seluruh jajaran Polri untuk turun langsung ke lapangan dan menindak tegas bagi siapa saja yang menimbun minyak goreng.
"Alhamdulillah tadi kita cek dan kami bertemu langsung dengan para pedagang sembako. Untuk stok minyak goreng masih aman dan kami bersama-sama stakeholder akan selalu mengecek dan mengontrol supaya tidak ada penyimpanan atau penimbunan minyak goreng di wilayah ini," kata dia.
Sementara untuk memastikan stok minyak goreng aman bagi masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan, Polres Mura bakal melakukan pengecekan ke pasar-pasar lainnya demi terjaminnya proses distribusi dan harga penjualan minyak goreng.
Baca juga: Bangun kawasan budaya, Pemkab Murung Raya siapkan Rp51 miliar
Baca juga: Wabup Mura minta ICMI berperan aktif dalam pembangunan
Temuan tersebut berdasarkan hasil pengecekan Disperindagkop UKM bersama aparat dari Polres Murung Raya yang dipimpin oleh Kapolres AKBP I Gede Putu Widayana ke pasar tradisional di Kota Puruk Cahu, Rabu.
Kepala Disperindagkop UKM Murung Raya, Nyarutono Tundjan, mengatakan, sejak terjadinya kelangkaan minyak goreng sudah beberapa kali terjun ke lapangan guna mengetahui penyebab terjadinya hal tersebut.
"Dari pengecekan hari ini untuk stok minyak goreng, khususnya di pasar tradisional di sekitar Kota Puruk Cahu masih aman, akan tetapi harganya sudah mencapai Rp 25 ribu per liter," ucap Nyarutono.
Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng kemasan sejak beberapa waktu terakhir membuat masyarakat resah, dan pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya guna menurunkan harga minyak goreng, salah satunya melaksanakan operasi pasar di seluruh kecamatan di Murung Raya.
Sementara itu, Kapolres Mura, AKBP I Gede Putu Widayana menyampaikan, pengecekan harga minyak goreng merupakan arahan langsung dari Kapolri agar seluruh jajaran Polri untuk turun langsung ke lapangan dan menindak tegas bagi siapa saja yang menimbun minyak goreng.
"Alhamdulillah tadi kita cek dan kami bertemu langsung dengan para pedagang sembako. Untuk stok minyak goreng masih aman dan kami bersama-sama stakeholder akan selalu mengecek dan mengontrol supaya tidak ada penyimpanan atau penimbunan minyak goreng di wilayah ini," kata dia.
Sementara untuk memastikan stok minyak goreng aman bagi masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan, Polres Mura bakal melakukan pengecekan ke pasar-pasar lainnya demi terjaminnya proses distribusi dan harga penjualan minyak goreng.
Baca juga: Bangun kawasan budaya, Pemkab Murung Raya siapkan Rp51 miliar
Baca juga: Wabup Mura minta ICMI berperan aktif dalam pembangunan