SMAN 1 Muara Teweh gelar pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat

id sman 1 muara teweh,pelatihan kewirausahaan,ibu rumah tangga,barito utara,kalteng

SMAN 1 Muara Teweh gelar pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat

Para siswa siswi dan guru SMAN 1 Muara Teweh serta para peserta pelatihan kewirausahaan foto bersama usai kegiatan pelatihan di Muara Teweh, Rabu (23/3/2022).ANTARA/HO-SMAN 1 Muara Teweh

Muara Teweh (ANTARA) - Sejumlah siswa-siswi dan guru SMA Negeri 1 Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menggelar pelatihan kewirausahaan bagi ibu rumah tangga dalam rangka mensukseskan sekolah penggerak.

Kepala SMA Negeri 1 Muara Teweh Razikinnor melalui salah seorang guru yang ikut dalam kegiatan pelatihan Pambayun Hari S mengatakan bahwa saat ini, SMA Negeri 1 Muara Teweh telah menggunakan kurikulum paradigma baru yang disebut Kurikulum Sekolah Penggerak (KSP). 

"Kurikulum baru ini menekankan pada kegiatan pembelajaran kolaboratif, yaitu memadukan pembelajaran teori antar disiplin ilmu untuk memecahkan permasalahan di lingkungan masyarakat dalam bentuk projek bersama," katanya di Muara Teweh, Kamis.

Dalam kegiatan tersebut yang diikuti sebanyak 30 orang peserta. Kegiatan pelatihan kewirausahaan ini juga merupakan serangkaian agenda program sekolah penggerak SMA Negeri 1 Muara Teweh. 
 
Menurut dia, orientasi projek tersebut adalah untuk penguatan profil pelajar Pancasila khususnya untuk menumbuhkan sikap gotong royong (kerja sama dalam sebuah tim), berkebhinekaan global (berbagi ilmu dengan berbagai elemen masyarakat), bernalar kritis (menggali permasalahan yang ada dimasyarakat), dan kreatif (menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut).

Lebih lanjut, Hari mengatakan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat oleh siswa SMA Negeri 1 Muara Teweh ini dilatarbelakangi oleh masalah limbah kain sisa menjahit yang tidak dimanfaatkan. 

"Siswa menangkap peluang usaha pemanfaatan limbah kain perca menjadi pernak pernik yang bernilai ekonomis, seperti masker, bantal, gantungan kunci, dompet, dan totebag belanja. Kelompok siswa yang lain menemukan ide pembuatan suvenir khas dayak berbahan dasar limbah kayu dan resin," kata dia. 

Dengan adanya pelatihan kewirausahaan ini dirinya mengharapkan dapat ditindaklanjuti menjadi usaha sampingan ibu rumah tangga di tengah pandemi COVID-19, sekaligus mengenalkan produk karya siswa kepada masyarakat, khususnya di Muara Teweh.

Produk hasil projek kewirausahaan siswa tersebut juga akan dipamerkan pada gelaran SMANSA EXPO 2022 pada Senin (28/3), sekaligus merupakan rangkaian akhir kegiatan projek sekolah penggerak.