Palangka Raya (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dr Fachruddin menyatakan bahwa kasus gangguan pendengaran terus mengalami peningkatan setiap tahun di Indonesia.
Peningkatan kasus itu terjadi akibat ketidaktahuan para orangtua bagaimana bahayanya gangguan pendengaran, kata dr Fachruddin di Pangkalan Bun, Kemarin.
"Hal itulah yang mendasari kami di RSSI menggelar Pemeriksaan Pendengaran Gratis untuk anak usia 0-5 tahun, Sabtu (11/4/2022)," ucapnya.
Menurut Fachruddin, kasus gangguan pendengaran terjadi karena ibu pada saat usia hamil, tidak melakukan vaksinasi. Selain itu, pada saat hamil ada mengkonsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter spesialis.
"Penyebab lain gangguan pendengaran itu akibat membersihkan telinga tidak pada prosedur yang tepat. Bahkan, pembersihan secara tidak benar itu dapat menjadi salah satu faktor penyebab ketulian," beber dia.
RSSI Pangkalan Bun dalam pemeriksaan secara gratis itu, ada melakukan skrining pendengaran menggunakan alat OAE (Otoacoustic Emission). Alat tersebut merupakan salah satu cara untuk mendeteksi secara dini gangguan pendengaran pada bayi dan anak.
Direktur RSSI Pangkalan Bun itu mengatakan, kegiatan itu juga dalam rangka mengenal mengenalkan lebih dekat bagaimana tanda-tanda orang mengalami gangguan pendengaran. Sebab, apabila tidak dilakukan deteksi sejak dini, maka akan menyebabkan tuli permanen.
"Jika dilakukan deteksi sejak dini, gangguan pendengaran bisa dicegah," kata Fachruddin
Baca juga: Pemkab Kobar selalu komit berinovasi dalam tata kelola pemerintahan
Dia pun berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, bisa menurunkan atau mendeteksi lebih cepat kasus-kasus gangguan pendengaran lebih cepat, sehingga bisa di cegah sejak dini.
Pemeriksaan Pendengaran Gratis yang dilaksanakan RSSI Pangkalan Bun itu dalam rangka memperingati Hari Pendengaran Sedunia. Kegiatannyanya dilaksanakan di gedung poliklinik RSSI Pangkalan Bun, dan turut dihadiri oleh Direktur, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Umum dan Keuangan serta dokter spesialis THT-KL RSSI Pangkalan Bun.
Baca juga: Terima LHP Parpol, Bupati Kobar ingatkan prosedur penggunaan bantuan
Baca juga: Bupati Kobar serahkan langsung SK Pengangkatan CPNS ke 162 orang