Peneliti kembangkan sumpit listrik untuk tingkatkan rasa asin

id sumpit,sumpit listrik,Peneliti Jepang , rasa asin,Peneliti kembangkan sumpit listrik untuk tingkatkan rasa asin

Peneliti kembangkan sumpit listrik untuk tingkatkan rasa asin

An employee of Kirin Holdings demonstrates chopsticks that can enhance food taste using an electrical stimulation waveform that was jointly developed by the company and Meiji University's School of Science and Technology Professor Homei Miyashita, in Tokyo, Japan April 15, 2022. REUTERS/Issei Kato (REUTERS/ISSEI KATO)

Jakarta (ANTARA) - Peneliti Jepang telah mengembangkan sumpit komputerisasi yang mampu meningkatkan rasa asin, sehingga berpotensi membantu mereka yang perlu mengurangi natrium dalam asupan makanan.

Dikembangkan bersama oleh profesor dari Universitas Meiji, Homei Miyashita dan pembuat minuman Kirin Holdings Co. 2503.T, sumpit ini dapat meningkatkan rasa menggunakan stimulasi listrik dan komputer mini yang dikenakan di gelang.

Perangkat menggunakan arus listrik yang lemah untuk mengirimkan ion natrium dari makanan, melalui sumpit, masuk ke mulut di mana mereka menciptakan rasa asin, kata Miyashita.

"Akibatnya, rasa asinnya meningkat 1,5 kali lipat," katanya.

Baca juga: Seorang peneliti melatih ikan mas untuk 'mengemudi'

Miyashita dan laboratoriumnya telah mengeksplorasi berbagai cara agar teknologi dapat berinteraksi dan merangsang pengalaman sensorik manusia. Dia juga mengembangkan layar TV yang dapat dijilat yang dapat meniru berbagai rasa makanan.

Sumpit penambah rasa mungkin memiliki relevansi khususnya di Jepang, di mana makanan tradisional rata-rata memiliki rasa asin. Rata-rata orang dewasa Jepang mengonsumsi sekitar 10 gram garam per hari, dua kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Asupan natrium berlebih terkait dengan peningkatan insiden tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit lainnya.

“Untuk mencegah penyakit ini, kita perlu mengurangi jumlah garam yang kita konsumsi,” kata peneliti Kirin Ai Sato.

"Jika kita mencoba untuk menghindari mengambil lebih sedikit garam dengan cara konvensional, kita perlu menanggung rasa sakit karena memotong makanan favorit kita dari diet kita, atau bertahan makan makanan hambar."

Miyashita dan Kirin sedang menyempurnakan prototipe sumpit mereka dan berharap untuk mengomersialkannya pada awal tahun depan.

Baca juga: Berikut tips dapat hibah untuk para peneliti

Baca juga: Peneliti rancang sarana cuci tangan hemat air berbasis energi terbarukan

Baca juga: Peneliti ini membuat layar ponsel dari kayu