Berikut tips dapat hibah untuk para peneliti

id hibah,hibah untuk para peneliti,Berikut tips dapat hibah untuk para peneliti,Profesor Arif Muntasa dan Assoc.Prof. Wahyudi Agustiono,Guru Besar dan Do

Berikut tips dapat hibah untuk para peneliti

Ilustrasi riset (Pexel)

Jakarta (ANTARA) - Sebagai mahasiswa dan dosen di kampus, melakukan sebuah penelitian adalah kewajiban. Selain itu, pundi-pundi uang hingga miliaran rupiah juga bisa didapatkan para akademisi dari meneliti.

Untuk bisa mendapatkan hasil penelitian yang sukses, seorang peneliti harus memiliki strategi tepat dalam proses pelaksanaan penelitian, termasuk mendapatkan hibah penelitian.

Profesor Arif Muntasa dan Assoc.Prof. Wahyudi Agustiono, Guru Besar dan Dosen Universitas Trunojoyo Madura dalam siaran resmi, Selasa, memberikan kiat-kiat sukses meneliti dan mendapatkan hibah penelitian.

“Termasuk, memiliki passion (semangat) dan tekad yang kuat melakukan sebuah penelitian. Kalau bisa dibilang passion ini seperti istilah bonek. Yang mana keinginan yang kuat harus disertai dengan usaha maksimal,” ujar Arif.

Lantas bagaimana strategi yang tepat untuk mendapatkan hibah penelitian tersebut?

Baca juga: Moeldoko laporkan dua peneliti ICW ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik

Cari ide segar yang bermanfaat

Arif mengungapkan bahwa sebuah penelitian memang membutuhkan sebuah ide yang segar dan cemerlang. Oleh karena itu ide yang dijabarkan harus benar-benar segar dan tahu arah serta tujuan dari ide yang akan Anda jalankan. Anda harus jelas ketika membuat input yang akan dimasukkan dalam proses penelitian tersebut.

Selain itu, Anda juga harus memastikan berapa lama jangka waktu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan proyek penelitian tersebut. Setelah bisa memetakan proses pelaksanaan proyek tersebut, Anda harus bisa memikirkan tentang ekspektasi yang akan muncul ketika hasil penelitian tersebut diketahui dan digunakan oleh banyak orang.

“Ide yang harus dilakukan harus memiliki bahasan menarik dan merupakan sebuah karya asli. Etika juga harus dijunjung. Sehingga karyanya dapat bermanfaat dan relevan untuk pembangunan serta pengembangan ilmu pengetahuan,” ungkap Wahyudi.

Rencana penelitian matang

Perencanaan sangat penting untuk mendukung kesuksesan penelitian dan pendanaan. Oleh karena itu di sini akademisi bisa belajar dari pengalaman yang sudah dilakukan tersebut. Roadmap ini bisa menjadi salah satu kunci untuk menyatakan arah dan tujuan kemana larinya penelitian yang Anda lakukan.

Selain itu, penelitian diharapkan tidak hanya menghasilkan tumpukan kertas. Tapi juga manfaat bagi lingkungan sekitar.

“Misalnya saya sebagai dosen komputer, berkolaborasi lintas bidang untuk mengembangkan teknologi yang bisa membantu petani jagung di Madura. Ini pengalaman kami dalam meraih hibah ratusan juta rupiah, dan manfaat dari hasil penelitian tersebut tidak hanya menguntungkan kita, tapi juga untuk masyarakat luas,” ungkap Wahyudi.

Baca juga: Peneliti temukan 14 orang keturunan Da Vinci yang masih hidup

Tekun dan pandai menyesuaikan kondisi

Agar proses penelitian tersebut bisa berjalan dengan lancar, akademisi harus tekun menindaklanjuti terkait rencana proyek. Terlebih jika karya tersebut sangat berpengaruh besar terhadap hasil yang terbaik.

Karena apa yang diteliti, tidak selalu sesuai rencana. Bisa jadi dalam penerapan di lapangan, ada berbagai macam masalah dan tantangan.

“Memang dalam menyusun proposal penelitian, kita kalau bisa sedetil mungkin termasuk menyusun anggaran secara akuntabel. Tapi semua itu harus tetap disesuaikan dengan kondisi lapangan, agar kebermanfaatan bisa maksimal,” lanjut Arif.

Publikasi media massa

Penelitian tak seharusnya berhenti pada persiapan keilmuan saja. Namun menurut Prof. Wahyudi, sebuah proses pemenangan hibah akan lebih lengkap jika dikenal oleh media massa. Media massa ini akan membantu penelitian Anda menjadi lebih mudah untuk disebarluaskan manfaatnya kepada banyak pihak.

“Bagaimana tidak, kita meneliti kan tujuannya hanya mendapatkan penelitian dan ilmu saja yang didapat. Namun Anda juga lebih mudah mendapatkan relasi dan kebermanfaatan yang luas. Media adalah sarana yang cocok untuk membantu itu,” pungkas Wahyudi.

Baca juga: Peneliti menilai vaksin berbayar kurangi ketersediaan vaksin gratis

Baca juga: Peneliti sebut gerhana bulan total bisa dinikmati 2,5 tahun sekali

Baca juga: Peneliti temukan kasus penularan COVID-19 dari manusia ke kucing