Palangka Raya (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah dan Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia terus mendorong pemuda di wilayah setempat untuk aktif berinvestasi dalam menjaga bumi.
"BNF Indonesia memiliki kegiatan pendidikan lingkungan hidup yang dilakukan di sekolah dan komunitas. Bersama BKSDA Kalteng kami mengenalkan keanekaragaman hayati sebagai bentuk investasi menjaga bumi tetap lestari," kata Koordinator Kelas Konservasi dan 'Gibbon Goes To School' BNF Indonesia Abdul Khafidz melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Kamis.
Pengenalan keanekaragaman hayati itu terutama berbagai fauna dan fungsi serta berbagai hal yang mengancam keberadaan atau kehidupan hewan-hewan di alam bebas. Metode dengan pendekatan kontekstual digunakan dalam kegiatan itu.
"Materi yang diberikan adalah terkait pengenalan satwa-satwa liar dan status konservasinya serta cara-cara berkampanye melalui media sosial. Semoga mereka dapat berkampanye secara sederhana tentang hewan liar melalui media sosial masing-masing,” tambahnya.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait pelaksanaan edukasi terhadap para siswa di SMAN 1 Palangka Raya yang dilaksanakan juga untuk memperingati Hari Bumi tahun 2022 bertema "Invest In Our Planet" atau diartikan dengan berinvestasi di planet kita.
Kepala BKSDA Kalteng Nur Patria Kurniawan turut mengajak para siswa peserta edukasi turut berpartisipasi menjaga dan berinvestasi menjaga bumi tetap lestari. Caranya dengan melakukan kampanye menanam bibit pohon. Selain itu juga mengajak siswa SMAN 1 Palangka Raya berkunjung ke Kantor BKSDA Kalteng.
Baca juga: Harga daging sapi di Palangka Raya naik jelang Lebaran
"Kami membagikan pengalaman dan ilmu mengenai konservasi bersama teman-teman BNF. Pada dasarnya antara BKSDA Kalteng dengan BNF Indonesia ini sudah seirama dalam rangka kampanye konservasi," katanya.
Dia juga meminta generasi muda untuk selalu menjaga lingkungan, hutan, alam sekitar. Menurutnya, hutan serupa dengan rumah, sehingga jika ada kerusakan, berantakan dan tak terawat harus segera dilakukan perbaikan serta perawatan.
Salah seorang siswa peserta edukasi Ni’mah Ridha Azizah mengaku senang dengan metode dan ilmu yang didapatkan selama mengikuti kegiatan. Manfaat yang didapatnya pun membuatnya semakin tahu cara menjaga alam dan bumi.
Dia menambahkan, selain tentang hewan, pada kegiatan itu juga diajarkan cara berinvestasi untuk bumi yang mudah, dapat dilakukan melalui aktivitas sehari-hari. Misalnya dengan menghemat penggunaan air dan listrik.
"Banyak hal yang diberikan tentang satwa liar yang sebelumnya tidak saya ketahui. Sekarang jadi tahu beberapa jenis hewan asli Kalimantan yang masuk dalam kategori dilindungi. Cara penyampaian materi juga asik sehingga lebih mudah dipahami," demikian Ni'mah.
Baca juga: Jelang Lebaran, polisi gencarkan patroli di pusat perbelanjaan Palangka Raya
Baca juga: Legislator Palangka Raya: Waspada kebakaran saat mudik Lebaran
Baca juga: Kejaksaan hentikan penuntutan pidana pencurian dan pemukulan di Katingan