Jakarta (ANTARA) - Mercedes-Benz mencari alternatif energi jika Rusia memotong pengiriman gas, dan bekerja sama dengan pihak berwenang Jerman untuk memastikan pasokan energi, kata eksekutif pembuat mobil premium itu, dikutip Reuters, Senin.
"Setiap perusahaan mencari opsi untuk mendiversifikasi sumber energi," kata Chief Executive Mercedes-Benz Ola Kaellenius kepada Reuters, menjelang rapat umum tahunan perusahaan.
Baca juga: Mercedes-Benz akan kurangi separuh emisi CO2 pada 2030
"Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan tepat skenario mana yang akan terjadi, tetapi tentu saja kami mempertimbangkannya dengan cermat," imbuh dia.
Gazprom Rusia memotong pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria minggu ini dan telah mengancam akan melakukan hal yang sama kepada yang lain, meningkatkan pembalasan atas sanksi Barat yang dikenakan atas invasi Moskow ke Ukraina.
Jerman belum terpengaruh sejauh ini.
Chief Financial Officer Mercedes Harald Wilhelm mengatakan pada minggu ini bahwa pembuat mobil menggunakan pabrik gas untuk panas dalam menjalankan toko cat.
Sebuah analisis Reuters menunjukkan bahwa lebih dari setengah energi yang dikonsumsi oleh pembuat mobil Jerman berasal dari bahan bakar fosil, dengan potongan terbesar dari gas alam.
Berita Terkait
Sedan elektrik Mercedes meledak di area parkir
Senin, 5 Agustus 2024 9:06 Wib
Ini penyebab Mercedes-Benz didenda Rp126 miliar
Kamis, 14 Maret 2024 9:07 Wib
Ini alasan Mercedes-Benz recall 15.502 GLC
Selasa, 13 Februari 2024 13:18 Wib
Indomobil dan Inchape resmi akuisisi bisnis Mercedes-Benz di Indonesia
Selasa, 3 Oktober 2023 12:08 Wib
Mercedes-Benz merilis kendaraan all-electric terbaru di GIIAS 2023
Jumat, 11 Agustus 2023 11:39 Wib
SUV listrik Mercedes-AMG EQE diluncurkan dengan harga mulai Rp1,6 miliar
Kamis, 3 Agustus 2023 13:07 Wib
Mercedes-Benz hadirkan layanan purnajual Star Luxury Experience
Jumat, 28 Juli 2023 11:08 Wib
Intip model entry-level full electric baru Mercedes Benz The new EQA
Kamis, 15 Juni 2023 18:14 Wib