Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan makanan guna mencegah penyakit hepatitis akut.
"Masyarakat agar mewaspadai kalau makan atau jajan tentu pilih makanan yang tertutup, dimasak sempurna, cuci tangan sebelum makan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia di Jakarta, Kamis.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak menggunakan alat makan bersama.
Upaya itu dilakukan untuk mencegah terjangkit penyakit hepatitis akut yang diduga menular melalui jalur oral atau melalui saluran pencernaan.
Tak hanya itu, ia juga meminta masyarakat memilih makanan sehat dan tidak terkontaminasi bakteri dan menutup makanan sehingga terbebas dari lalat.
Meski begitu, pihaknya masih terus mengikuti perkembangan kasus hepatitis akut terutama terkait jalur penularan apakah melalui saluran cerna atau melalui jalur lain.
Sebelumnya, tiga pasien anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dengan dugaan hepatitis akut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda selama rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan ketiga pasien itu merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini, kata dia, adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Saat ini, Kemenkes sedang melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, hingga penurunan kesadaran, kata Nadia, agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Sejak informasi itu dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO, kata dia, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
Berita Terkait
Pentingnya vaksinasi Hepatitis B untuk mencegah kanker hati
Rabu, 22 Mei 2024 9:13 Wib
RSUD Sultan Imanuddin berikan vaksinasi Hepatitis B kepada nakes di Kobar
Jumat, 26 Januari 2024 16:35 Wib
Hepatitis B bisa menular dari ibu hamil saat persalinan
Senin, 19 Desember 2022 15:18 Wib
Kemenkes deteksi 91 kasus hepatitis akut misterius
Sabtu, 17 September 2022 6:29 Wib
Warga Palangka Raya diminta waspada penyebaran penyakit Hepatitis Akut
Selasa, 17 Mei 2022 18:04 Wib
Badan Riset deteksi virus penyebab hepatitis akut melalui serologi-molekuler
Jumat, 13 Mei 2022 1:03 Wib
Evaluasi kebijakan buka kantin saat PTM akibat hepatitis akut
Kamis, 12 Mei 2022 23:00 Wib
Pemkot telusuri penyebab dugaan kematian anak diduga karena hepatitis akut
Kamis, 12 Mei 2022 17:49 Wib