Kulon Progo (ANTARA) - Pengamat politik Arif Nurul Imam menilai Presiden Joko Widodo memiliki pengaruh dan kekuatan untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Umum 2024i.
"Pada Pemilu Presiden 2024, Joko Widodo sebagai Presiden tentu masih memiliki pengaruh dan kekuatan. Hal tersebut karena dengan otoritas dan jabatannya masih memiliki kewenangan. Selain itu, Jokowi memiliki simpatisan dan barisan sukarelawan yang siap ke mana dukungan Jokowi diarahkan," kata Arif Nurul Imam di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat dihubungi pada hari Sabtu.
Menurut dia, dari nama-nama kandidat calon presiden saat ini, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, dan Sandiaga Uno, yang potensi dilirik oleh Joko Widodo atau yang sering dipanggil Jokowi adalah Prabowo dan Ganjar.
Baca juga: Harga minyak dunia tinggi, Jokowi terus tahan harga Pertalite agar tidak naik
Sementara itu, kandidat lain, seperti Puan Maharani, Airlangga Hartarto, dan Sandiaga Uno, secara riil dari modalitas elektabilitas mereka kelas calon wakil presiden.
"Kalau dari sinyal-sinyal politik kemungkinan arahnya ke Prabowo atau Ganjar. Meski hal tersebut masih tentatif. Jokowi dan sukarelawan tentu akan memilih pasangan calon capres dan cawapres yang sevisi dan meneruskan program kerja Jokowi selama dua periode," katanya.
Arif Nurul Imam mengatakan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan mendapat tiket dukungan Jokowi dan sukarelawan, yakni harus memiliki program terkoneksi dengan program yang telah dikerjakan Jokowi saat ini.
Baca juga: Jokowi umumkan ekspor minyak goreng dibuka kembali 23 Mei 2022
Misalnya, setelah tol Pulau Jawa, bagaimana jalan tol tersebut selain menciptakan konektivitas juga memunculkan daerah kawasan pertumbuhan baru. Sebagaimana visi Jokowi yang belum terwujud.
"Saya kira yang sinyal-sinyal mau melanjutkan Jokowi ada dua tokoh tadi, yakni Prabowo dan Ganjar. Hanya melihat dinamika apakah kepada Prabowo atau Ganjar atau malah bisa jadi mereka berpasangan," katanya.
Baca juga: Jokowi: Jangan ada yang bermain-main soal minyak goreng
Baca juga: Presiden AS jemput PM Singapura, sementara Jokowi hanya dijemput Dubes Indonesia hoaks