BPBD Kotim kembali salurkan bantuan untuk korban banjir

id BPBD Kotim kembali salurkan bantuan untuk korban banjir, kalteng, BPBD kotim, banjir, rihel, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur

BPBD Kotim kembali salurkan bantuan untuk korban banjir

Tim BPBD Kotim bersama PMI saat menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Desa Sumber Makmur Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Sabtu (28/5/2022). ANTARA/HO-BPBD Kotim

Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Mentaya Hilir Utara. 

"Tadi siang kami menyalurkan 30 paket bantuan untuk korban banjir di Desa Sumber Makmur. Jumlah bantuan itu sesuai dengan data yang disampaikan kepala desa setempat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Sabtu. 

Sudah hampir sepekan banjir melanda Kecamatan Mentaya Hilir Utara akibat luapan sungai. Desa yang cukup parah dilanda banjir yaitu Desa Natai Baru dan Sumber Makmur, bahkan ada beberapa warga yang harus mengungsi. 

Jumat (27/5) kemarin Wakil Bupati Irawati memimpin penyaluran bantuan untuk korban banjir di Desa Natai Baru. Hari ini tim BPBD bersama Dinas Sosial dan Palang Merah Indonesia melanjutkan penyaluran bantuan ke Desa Sumber Makmur. 

Bantuan berupa kebutuhan pokok seperti beras dan lainnya. Sementara itu, tim dari PMI memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi korban banjir yang mengeluhkan sakit. 

Baca juga: Masyarakat Kotim diingatkan tetap waspadai penyakit menular mematikan

Banjir di Desa Sumber Makmur terjadi sejak Senin (23/5) lalu dengan ketinggian hingga 60 centimeter. Hingga hari ini, banjir belum juga surut sehingga cukup mengganggu aktivitas masyarakat setempat. 

Banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti dua sekolah dasar, satu PAUD, mushalla, masjid dan kantor desa setempat. Warga juga kesulitan beraktivitas karena sebagian jalan desa masih terendam meski sudah dua hari tidak ada turun hujan. 

Rihel mengimbau masyarakat untuk selalu waspada untuk mencegah kejadian tidak diinginkan seperti tenggelam, kesetrum, serangan binatang dan risiko lainnya. Pihaknya juga terus memantau secara rutin kondisi di desa-desa yang terendam banjir. 

"Kalau misalnya bantuan masih diperlukan, kami persilahkan kepala desa untuk menyampaikan permohonan secara resmi. Itu nanti sebagai dasar bagi kami untuk turun menyalurkan bantuan tambahan tersebut karena semua tentu harus kita pertanggungjawabkan," demikian Rihel. 

Baca juga: Ancaman karhutla di Kotim harus diantisipasi sejak dini

Baca juga: Porkab jadi ajang penjaringan atlet voli Kotim menghadapi Porprov

Baca juga: Legislator Kotim dukung seleksi ulang tenaga kontrak demi efektivitas