Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melakukan evaluasi program kusta dan frambusia di puskesmas guna persiapan eliminasi tingkat kabupaten setempat.
"Dalam penanganan kusta dan frambusia diperlukan upaya kesehatan yang ditujukan untuk memutus mata rantai penularan serta menghilangkan angka kesakitan dan pencatatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, untuk melakukan upaya tersebut perlu surveilans kusta dan frambusia dengan pengamatan yang sistematis serta terus menerus, terhadap data dan informasi tentang kejadian kusta frambusia.
Kemudian pengamatan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan untuk memperoleh serta memberikan informasi, guna mengarahkan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Saat ini, kata dia, pemerintah sedang menggalakkan program eliminasi frambusia di seluruh Indonesia. Syarat ditetapkannya sebagai kabupaten/kota bebas frambusia yaitu berdasarkan hasil surveilans selama kurun waktu enam bulan berturut-turut tidak ditemukan kasus atau tidak memiliki riwayat kasus frambusia.
"Untuk itu diharapkan pada 2022 ini target program kusta dan frambusia di Barito Utara bisa tercapai dengan sangat baik, serta masuk dalam kabupaten yang dinyatakan bebas frambusia melalui sertifikat eliminasi frambusia," terangnya.
Dia mengatakan berdasarkan hasil surveilans frambusia melalui survei serologi selama kurun waktu tiga tahun berturut-turut setelah dilakukan pengobatan pemberian obat pencegahan massal (POPM), tidak ditemukan kasus frambusia pada kabupaten/kota yang pernah memiliki riwayat kasus frambusia.
"Keberhasilan dalam capaian program tentunya membantu dalam menurunkan angka kesakitan, penularan dan cacat permanen. Tidak lupa juga perlu adanya kolaborasi dengan program promosi kesehatan untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit kusta dan frambusia, agar apa yang kita harapkan dapat tercapai yaitu mewujudkan masyarakat sehat," kata Siswandoyo.
Ketua pelaksana kegiatan, Widho Asprinato mengatakan tujuan dari pertemuan ini untuk mengevaluasi pelayanan program kusta dan frambusia di puskesmas, membantu dalam monitoring serta evaluasi pelaporan secara aplikasi online, mengumpulkan, melengkapi, memvalidasi dan melaporkan hasil pelayanan program kusta dan flambusia.
"Dan agar dapat tercapainya capaian program kusta dan frambusia, persiapan asesmen untuk sertifikasi eliminasi, serta meningkatkan pelayanan di daerah ini. Dalam pertemuan ini diikuti 17 peserta dari pengelola program kusta dan frambusia puskesmas se-Barito Utara," jelas dia.