Bupati Kotim: Kemajemukan jadi kekuatan membangun daerah
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengajak seluruh masyarakat terus mengedepankan kebersamaan, bukan malah mempermasalahkan perbedaan yang seharusnya bisa dijadikan kekuatan bersama.
"Justru sebaliknya, kemajemukan tersebut harus menjadi modal dasar kita dalam mewujudkan rasa kebersamaan untuk membangun Kabupaten Kotawaringin Timur ini yang lebih maju dan sejahtera," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Harapan itu disampaikan Halikinnor saat menghadiri syukuran dan ibadah Paskah PGPI Kotawaringin Timur. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati dan Sekretaris Daerah Fajrurrahman.
Menurut Halikinnor, Kotawaringin Timur dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen. Perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan sudah menjadi keniscayaan yang harus dimaknai positif dan disyukuri.
Keberagaman inilah yang disadari oleh pendahulu-pendahulu daerah ini untuk dijadikan kekuatan dalam membangun daerah. Hal itu pula yang mendasari para pendahulu Kotawaringin Timur mencetuskan motto daerah Habaring Hurung yang berarti bergotong-royong.
Kehidupan umat beragama di Kotawaringin Timur berjalan sangat baik dengan toleransi sangat tinggi. Semua saling menghormati dan menghargai dalam kemajemukan.
"Sebagai insan beragama, kita semua percaya bahwa kemajemukan tersebut tidak harus menempatkan kita dalam perbedaan yang menjurus pada egosentris masing-masing kelompok. Justru menjadi kekuatan bersama," tambah Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim sebut 1.000 lebih tenaga kontrak tidak lulus
Terkait syukuran dan ibadah Paskah, Halikinnor menilai Paskah sarat dengan makna rohani dan keimanan. Umat Kristen meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Paskah merupakan perwujudan dari kemurahan dan rasa kasih sayang Tuhan kepada umat-Nya.
Paskah juga membawa membawa kesederhanaan dan kesetiakawanan sosial yang akan selalu mengingatkan pada sikap dan tindakan yang didasarkan atas kesadaran. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, setiap manusia memiliki kesamaan derajat, serta hak dan kewajiban dalam mengabdi kepada-Nya.
Keteladanan hidup yang demikian itulah yang diperlukan dalam mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur.
Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi tidak hanya dengan Tuhannya, tetapi juga sesama manusia untuk saling kenal mengenal, hormat menghormati dan saling tolong menolong.
"Hal ini menjadi harapan kita semua sebagai bagian dari bangsa yang bersatu dalam Kebhinnekaan atau kemajemukan, termasuk kemajemukan dalam kehidupan beragama," kata Halikinnor.
Ditambahkannya, pemerintah daerah terus menjalankan agenda pembangunan seperti peningkatan mutu pendidikan, peningkatan pelayanan kesehatan, pemantapan infrastruktur serta penguatan ekonomi.
Pemerintah daerah juga selalu memperhatikan kegiatan keagamaan karena melalui pembinaan keagamaan diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mewujudkan harapan semua di masa sekarang dan akan datang.
Baca juga: Pemkab Kotim pasang 523 lampu jalan wujudkan Sampit Terang
Baca juga: Ratusan pecatur ramaikan Kejurprov Catur Kalteng di Sampit
Baca juga: Bupati Kotim pastikan jalan di Kota Besi diperbaiki
"Justru sebaliknya, kemajemukan tersebut harus menjadi modal dasar kita dalam mewujudkan rasa kebersamaan untuk membangun Kabupaten Kotawaringin Timur ini yang lebih maju dan sejahtera," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Harapan itu disampaikan Halikinnor saat menghadiri syukuran dan ibadah Paskah PGPI Kotawaringin Timur. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati dan Sekretaris Daerah Fajrurrahman.
Menurut Halikinnor, Kotawaringin Timur dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen. Perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan sudah menjadi keniscayaan yang harus dimaknai positif dan disyukuri.
Keberagaman inilah yang disadari oleh pendahulu-pendahulu daerah ini untuk dijadikan kekuatan dalam membangun daerah. Hal itu pula yang mendasari para pendahulu Kotawaringin Timur mencetuskan motto daerah Habaring Hurung yang berarti bergotong-royong.
Kehidupan umat beragama di Kotawaringin Timur berjalan sangat baik dengan toleransi sangat tinggi. Semua saling menghormati dan menghargai dalam kemajemukan.
"Sebagai insan beragama, kita semua percaya bahwa kemajemukan tersebut tidak harus menempatkan kita dalam perbedaan yang menjurus pada egosentris masing-masing kelompok. Justru menjadi kekuatan bersama," tambah Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim sebut 1.000 lebih tenaga kontrak tidak lulus
Terkait syukuran dan ibadah Paskah, Halikinnor menilai Paskah sarat dengan makna rohani dan keimanan. Umat Kristen meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Paskah merupakan perwujudan dari kemurahan dan rasa kasih sayang Tuhan kepada umat-Nya.
Paskah juga membawa membawa kesederhanaan dan kesetiakawanan sosial yang akan selalu mengingatkan pada sikap dan tindakan yang didasarkan atas kesadaran. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, setiap manusia memiliki kesamaan derajat, serta hak dan kewajiban dalam mengabdi kepada-Nya.
Keteladanan hidup yang demikian itulah yang diperlukan dalam mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur.
Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi tidak hanya dengan Tuhannya, tetapi juga sesama manusia untuk saling kenal mengenal, hormat menghormati dan saling tolong menolong.
"Hal ini menjadi harapan kita semua sebagai bagian dari bangsa yang bersatu dalam Kebhinnekaan atau kemajemukan, termasuk kemajemukan dalam kehidupan beragama," kata Halikinnor.
Ditambahkannya, pemerintah daerah terus menjalankan agenda pembangunan seperti peningkatan mutu pendidikan, peningkatan pelayanan kesehatan, pemantapan infrastruktur serta penguatan ekonomi.
Pemerintah daerah juga selalu memperhatikan kegiatan keagamaan karena melalui pembinaan keagamaan diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mewujudkan harapan semua di masa sekarang dan akan datang.
Baca juga: Pemkab Kotim pasang 523 lampu jalan wujudkan Sampit Terang
Baca juga: Ratusan pecatur ramaikan Kejurprov Catur Kalteng di Sampit
Baca juga: Bupati Kotim pastikan jalan di Kota Besi diperbaiki