Tokyo (ANTARA) - Partai Demokratik Liberal (LDP) yang menaungi mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sebut penembakan terhadap Abe di Prefektur Nara pada Jumat (8/7) siang merupakan tindakan barbar.
“Tindakan barbar seperti itu tidak diperbolehkan dalam kondisi apapun,” menurut LDP dalam akun Twitter resminya di Tokyo, Jumat.
Dalam cuitan itu dikatakan bahwa pidato yang dijadwalkan akan disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida Jumat (8/7) sore ini sudah dibatalkan secara tiba-tiba.
Partai berkuasa di Jepang itu juga memohon maaf atas perubahan jadwal yang mendadak.
“Kami memohon maaf. Kami mengapresiasi pengertian Anda,” dalam cuitan itu.
Mantan PM Abe terkena luka tembak saat menyampaikan pidato pukul 11.35 waktu setempat di depan Stasiun Yamato Saidaji, Prefektur Nara sejauh 508 kilometer dari Ibu Kota, Tokyo.
Abe berpidato mewakili Partai LDP yang dimulai pukul 11.10 waktu setempat.
Pelaku yang bernama Yamagami Tetsuya (41) diketahui merupakan mantan Marinir Angkatan Laut dan pasulan bela diri Jepang hingga 2005
Terduga pelaku diketahui menggunakan senjata buatan sendiri. Terdengar dua kali tembakan di lokasi kejadian.
Diketahui motif pelaku karena kecewa dengan Abe saat masa menjabat sebagai PM dan niat membunuh Abe sejak lama.
Abe terkena luka di dada dan tenggorokan dan detak jantungnya berhenti. Ia langsung dibawa ke salah satu rumah sakit di Nara dengan helikopter, dan diterbangkan lagi ke Tokyo.
Abe pagi berangkat dari Bandara Internasional Haneda Tokyo dan tiba di Osaka, langsung bertolak ke Prefektur Nara.
Sore ini seharusnya dia dijadwalkan berangkat kembali ke Tokyo dan lanjut kampanye di Saitama.
Kejadian tersebut berakibat dihentikannya sementara jalur kereta JR Seibu Ikebukuro, Tokorozawa dan Yuurakucho dihentikan hingga pukul 15.00 waktu setempat.
Baca juga: PM Jepang Shinzo Abe mundur dari jabatannya akibat masalah kesehatan
Baca juga: PM Jepang Mengecam ISIS
Baca juga: Mayoritas Warga Jepang Tidak Merasakan Manfaat "Abenomics"