Jakarta (ANTARA) - Tim Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Tangerang, Banten, melaksanakan pengamanan dan penggalangan pemulangan seorang tenaga kerja wanita (TKW) terpidana Adewinda Binti Isak Ayub yang dituduh membunuh anak majikannya di Arab Saudi.
“Tim Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Tangerang telah melaksanakan pengamanan dan penggalangan kegiatan kedatangan (pemulangan) terpidana Adewinda Binti Isak Ayub dari Arab Saudi,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspen Kejagung) Ketut Sumedana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Terpidana Adewinda Binti Isak Ayub tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, menggunakan Pesawat Sri Lanka Airlines pada Minggu (10/7) dengan didampingi Dumas Radityo selaku Atase Konsuler Bagian Pelayanan WNI Kementerian Luar Negeri yang ditempatkan di KBRI Riyadh, Arab Saudi.
Adewinda dipulangkan dalam keadaan tangan tanpa diborgol dan dikawal Tim Kejaksaan Negeri Kota Tangerang, Avsec Bandara Soekarno-Hatta, dan Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.
“Setelah dilakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian terpidana, selanjutnya dilakukan penandatanganan serah terima WNI/PMI atas nama Adewinda Binti Isak Ayub dari Riyadh, Arab Saudi kepada Achmad Baihaqi selaku Kasubid Perlindungan Warga Negara Kementerian Luar Negeri RI dengan disaksikan Kejaksaan Negeri Kota Tangerang dan Tim BP2MI serta pihak Imigrasi Bandara Soekarno Hatta,” ucap Sumedana.
Selanjutnya, terpidana langsung dibawa dengan mobil dari Kementerian Luar Negeri RI menuju rumahnya di Kabupaten Cianjur oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Terpidana akan diserahkan kepada pihak keluarga dengan pertimbangan tetap akan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, untuk dapat dititipkan ke Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Cianjur.
Adewinda Binti Isak Ayub merupakan terpidana dalam kasus pembunuhan anak majikan yang memiliki keterbelakangan mental pada Juni 2019 yang mendapat penjatuhan hukuman penjara selama lima tahun dengan tidak perlu menjalaninya selama dua tahun serta telah selesai masa pelaksanaan hukumannya pada Juni 2022.
Selama terpidana ditahan di Penjara Wanita Malaz, Riyadh sejak 11 Juni 2019, Tim Perlindungan WNI KBRI Riyadh telah melakukan kunjungan dan pendampingan guna mendapatkan pemeriksaan dan perawatan atas penyakit gangguan kejiwaan yang dialami terpidana Adewinda Binti Isak Ayub.
Berita Terkait
Polisi dalami motif bunuh diri satu keluarga di Tangsel terkait pinjol
Senin, 16 Desember 2024 22:24 Wib
Pemimpin Korut Kim Jong Un produksi massal 'drone' untuk serangan bunuh diri
Jumat, 15 November 2024 15:06 Wib
Seorang ibu di Lombok Tengah tega bunuh bayinya sendiri
Minggu, 27 Oktober 2024 21:51 Wib
Arsenal menang lewat gol bunuh diri Shakhtar Donetsk
Rabu, 23 Oktober 2024 8:45 Wib
Liam Payne ditemukan meninggal dunia di hotel
Kamis, 17 Oktober 2024 11:40 Wib
Tersangka bunuh diri, Polisi hentikan kasus pembunuhan mahasiswi di Bartim
Kamis, 5 September 2024 15:06 Wib
Kembali berulah, KKB bakar satu truk dan bunuh sopir di Dekai
Kamis, 1 Agustus 2024 17:39 Wib
Prancis menangi laga perdana melalui gol bunuh diri Euro 2024
Selasa, 18 Juni 2024 6:09 Wib