Pegiat medsos Jeje ditunjuk buat konten edukasi kebersihan SCBD

id Pegiat medsos Jeje,DLH DKI Jakarta,Kalteng,Pegiat medsos Jeje ditunjuk buat konten edukasi kebersihan SCBD, Jasmine Latika

Pegiat medsos Jeje ditunjuk buat konten edukasi kebersihan SCBD

Pegiat media sosial Jasmine Latika (lima dari kanan) bersama DLH Jakarta di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (15/7/2022). (ANTARA/HO-Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta)

Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menunjuk pegiat media sosial, Jasmine Latika atau Jeje untuk membuat konten edukasi kebersihan di Dukuh Atas, Jakarta yang viral di kalangan anak muda sebagai tempat berkumpul dengan nama "SCBD" (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok).

"Kami nilai efektif karena mereka punya pengaruh khususnya anak-anak seusianya dan menjadi sosok yang kini ramai di media sosial," kata Kepala Seksi Humas Dinas LH DKI Jakarta  Yogi Ikhwan di Jakarta, Jumat.

Selain menggandeng gadis berusia 16 tahun itu, DLH DKI juga mengajak teman pria Jeje, yakni Bonge yang berasal dari Bojonggede untuk bersama membuat konten edukasi kebersihan dan ketertiban di kawasan "SCBD".

Yogi menambahkan sosok pegiat media sosial yang kini viral di media sosial itu dipilih juga berdasarkan arahan Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Pasti arahan pimpinan, arahan Pak Gubernur juga," imbuh Yogi.

Mereka diharapkan mengajak anak-anak seusianya untuk menjaga kebersihan di kawasan itu termasuk edukasi melalui media sosial.

Nantinya, Dinas LH DKI akan membuat tayangan langsung melalui akun Instagram untuk program edukasi kebersihan bersama Jeje dan Bonge.

Yogi menjelaskan kedua sosok tersebut tidak meminta bayaran pemerintah namun mereka mengharapkan ada bantuan beasiswa untuk sekolah.

"Kalau sama pemerintah, mereka tidak minta bayaran. Kalau bisa ada beasiswa. Bagus pemikirannya berarti mereka mau sekolah lagi," ucap Yogi.

Sementara itu, terkait kondisi kebersihan di kawasan Dukuh Atas tepatnya di dekat Stasiun Sudirman BNI City, lanjut dia, saat ini sampah sudah makin berkurang.

Saat awal viral, kata Yogi, sampah dalam sehari mencapai tujuh meter kubik, dan setelah ada upaya penertiban sampah menjadi berkurang mencapai empat meter kubik karena salah satunya sanksi sosial.

"Jadi sangat efektif pengurangan sampahnya setelah melakukan itu kemudian menerapkan sanksi sosial itu berpengaruh. jumlah sampah jauh berkurang," ucapnya.