Bupati Kotim: Peringatan tahun baru Islam momen introspeksi diri
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor mengatakan, peringatan 1 Muharam 1444 Hijriah atau tahun baru Islam menjadi momen bagi umat Islam untuk menginstrospeksi diri.
"Kita merayakan untuk mengenang dan introspeksi selama setahun terakhir apakah kita sudah bisa lebih baik dan bagaimana ke depan supaya lebih baik lagi," kata Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Untuk memeriahkan peringatan tahun baru Islam, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar pawai ta'aruf. Pawai ini menjadi yang pertama sejak pandemi COVID-19 terjadi dua tahun terakhir.
Pawai diberangkatkan dari depan rumah jabatan bupati. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati dan pejabat lainnya. Suasana mendung yang menyelimuti Sampit sehingga suasana terasa sejuk.
Halikinnor mengaku senang pawai tahun baru Islam ini bisa digelar. Dia juga bangga karena peserta dan masyarakat sangat antusias meski kegiatan ini masih perlu dioptimalkan.
Menurut Halikinnor, pawai ini untuk menyegarkan kembali ingatan umat Islam bahwa ada kalender Hijriah atau tahun baru Islam. Momen ini diharapkan mengingatkan seluruh umat Islam untuk menginstrospeksi dengan melihat kekurangan sehingga bisa melakukan perbaikan agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi di tahun yang baru.
"Pawai 1 Muharam akan dievaluasi agar tidak hanya seremonial, tetapi juga syiarnya yang bagus sehingga umat Islam ingat ada kalender Hijriah. Mudah-mudahan di tahun ini juga daerah kita aman, damai dan kondusif," ujar Halikinnor.
Ketua Panitia, Sutimin mengaku bersyukur pawai ta'aruf tahun baru Islam ini berjalan sukses. Peserta dan masyarakat juga sangat antusias menyaksikan pawai Islami itu.
Ada 78 kelompok peserta yang mengikuti pawai ta'aruf tahun ini. Mereka berasal dari organisasi perangkat daerah, sekolah dan masyarakat umum.
"Pawai ini dinilai juri dan akan disimpulkan juaranya. Pengumumannya nanti akan disampaikan. Tim penilai ada lima orang. Dari pelaksanaan ini akan kami evaluasi kekurangannya supaya nanti bisa lebih baik lagi," demikian Sutimin.
Baca juga: Warga binaan Lapas Sampit sambut tahun baru Islam dengan istigasah
"Kita merayakan untuk mengenang dan introspeksi selama setahun terakhir apakah kita sudah bisa lebih baik dan bagaimana ke depan supaya lebih baik lagi," kata Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Untuk memeriahkan peringatan tahun baru Islam, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar pawai ta'aruf. Pawai ini menjadi yang pertama sejak pandemi COVID-19 terjadi dua tahun terakhir.
Pawai diberangkatkan dari depan rumah jabatan bupati. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati dan pejabat lainnya. Suasana mendung yang menyelimuti Sampit sehingga suasana terasa sejuk.
Halikinnor mengaku senang pawai tahun baru Islam ini bisa digelar. Dia juga bangga karena peserta dan masyarakat sangat antusias meski kegiatan ini masih perlu dioptimalkan.
Menurut Halikinnor, pawai ini untuk menyegarkan kembali ingatan umat Islam bahwa ada kalender Hijriah atau tahun baru Islam. Momen ini diharapkan mengingatkan seluruh umat Islam untuk menginstrospeksi dengan melihat kekurangan sehingga bisa melakukan perbaikan agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi di tahun yang baru.
"Pawai 1 Muharam akan dievaluasi agar tidak hanya seremonial, tetapi juga syiarnya yang bagus sehingga umat Islam ingat ada kalender Hijriah. Mudah-mudahan di tahun ini juga daerah kita aman, damai dan kondusif," ujar Halikinnor.
Ketua Panitia, Sutimin mengaku bersyukur pawai ta'aruf tahun baru Islam ini berjalan sukses. Peserta dan masyarakat juga sangat antusias menyaksikan pawai Islami itu.
Ada 78 kelompok peserta yang mengikuti pawai ta'aruf tahun ini. Mereka berasal dari organisasi perangkat daerah, sekolah dan masyarakat umum.
"Pawai ini dinilai juri dan akan disimpulkan juaranya. Pengumumannya nanti akan disampaikan. Tim penilai ada lima orang. Dari pelaksanaan ini akan kami evaluasi kekurangannya supaya nanti bisa lebih baik lagi," demikian Sutimin.
Baca juga: Warga binaan Lapas Sampit sambut tahun baru Islam dengan istigasah