Pemadam Kebakaran Palangka Raya antisipasi dini karhutla
Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah meningkatkan upaya antisipasi dini terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami terus melakukan patroli dan edukasi terkait larangan, serta sanksi membakar lahan dengan sengaja dan sosialisasi tentang dampak kebakaran hutan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Palangka Raya Gloriana di Palangka Raya, Kamis.
Apalagi, lanjut dia, berdasar informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagian wilayah Kalteng juga telah masuk musim kemarau.
"Termasuk wilayah Palangka Raya yang juga mulai jarang turun hujan. Bahkan pada akhir Juli lalu ada lahan warga yang terbakar. Kondisi ini juga menjadi perhatian kami untuk melakukan upaya-upaya antisipasi karhutla," katanya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya terus juga memastikan berbagai peralatan pemadam kebakaran yang dimiliki dalam kondisi siap beroperasi. Mobil pemadam, perlengkapan pemadam kebakaran portable serta alat pendukung lain terus dilakukan pemeriksaan.
"Personel kami juga siaga selama 24 jam. Saya juga memastikan kondisi personel dalam kondisi prima sehingga dapat maksimal saat bertugas di lapangan," jelasnya.
Baca juga: Wisata Air Hitam diharapkan jadi pariwisata andalan Kota Palangka Raya
Wanita berkacamata itu mengatakan, selain tugas rutin yang telah terprogram, antisipasi ancaman karhutla juga menjadi salah satu fokus utama dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Palangka Raya.
Gloriana pun berharap seluruh elemen masyarakat turut aktif melakukan pencegahan karhutla dengan tidak melakukan pembakaran, serta melaporkan kepada petugas jika melihat indikasi atau potensi kebakaran hutan dan lahan.
"Masyarakat dapat melaporkan kejadian kebencanaan atau permohonan pertolongan melalui layanan Fairid Umi Siaga 112 selama 24 jam," katanya.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menambahkan, selain menjalankan patroli dan edukasi, pemkot juga terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak seperti pemadam swakarsa maupun antar instansi di lingkungan pemerintah di Kalteng.
Dia juga meminta jajaran instansi di lingkungan pemerintah kota setempat selalu menjalin komunikasi dan koordinasi secara berkelanjutan dalam upaya antisipasi dan penanganan karhutla.
"Contohkan, koordinasi antara Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dengan BPBD. Mereka adalah instansi pemerintah yang berperan langsung dalam menyelamatkan manusia maupun alam dari berbagai ancaman bencana," katanya.
Sementara itu Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya Chandra Mukti Wijaya mengatakan di awal Agustus ini, wilayah Kalimantan Tengah bagian Tenggara mulai masuk musim kemarau.
Perubahan kemarau di provinsi ini akan terjadi bertahap, dimulai Kalteng bagian Tenggara dan terus bergerak ke wilayah kalteng bagian Utara. Ditandai dengan terjadinya penurunan potensi hujan.
Baca juga: Satgas Palangka Raya antisipasi penyebaran COVID-19 akibat transmisi lokal
Baca juga: 'Pesona Tambun Bungai 2022' bangkitkan pariwisata dan UMKM Kalteng
Baca juga: Kapolda instruksikan jajarannya tindak tegas mafia tanah di Kalteng
"Kami terus melakukan patroli dan edukasi terkait larangan, serta sanksi membakar lahan dengan sengaja dan sosialisasi tentang dampak kebakaran hutan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Palangka Raya Gloriana di Palangka Raya, Kamis.
Apalagi, lanjut dia, berdasar informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagian wilayah Kalteng juga telah masuk musim kemarau.
"Termasuk wilayah Palangka Raya yang juga mulai jarang turun hujan. Bahkan pada akhir Juli lalu ada lahan warga yang terbakar. Kondisi ini juga menjadi perhatian kami untuk melakukan upaya-upaya antisipasi karhutla," katanya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya terus juga memastikan berbagai peralatan pemadam kebakaran yang dimiliki dalam kondisi siap beroperasi. Mobil pemadam, perlengkapan pemadam kebakaran portable serta alat pendukung lain terus dilakukan pemeriksaan.
"Personel kami juga siaga selama 24 jam. Saya juga memastikan kondisi personel dalam kondisi prima sehingga dapat maksimal saat bertugas di lapangan," jelasnya.
Baca juga: Wisata Air Hitam diharapkan jadi pariwisata andalan Kota Palangka Raya
Wanita berkacamata itu mengatakan, selain tugas rutin yang telah terprogram, antisipasi ancaman karhutla juga menjadi salah satu fokus utama dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Palangka Raya.
Gloriana pun berharap seluruh elemen masyarakat turut aktif melakukan pencegahan karhutla dengan tidak melakukan pembakaran, serta melaporkan kepada petugas jika melihat indikasi atau potensi kebakaran hutan dan lahan.
"Masyarakat dapat melaporkan kejadian kebencanaan atau permohonan pertolongan melalui layanan Fairid Umi Siaga 112 selama 24 jam," katanya.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menambahkan, selain menjalankan patroli dan edukasi, pemkot juga terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak seperti pemadam swakarsa maupun antar instansi di lingkungan pemerintah di Kalteng.
Dia juga meminta jajaran instansi di lingkungan pemerintah kota setempat selalu menjalin komunikasi dan koordinasi secara berkelanjutan dalam upaya antisipasi dan penanganan karhutla.
"Contohkan, koordinasi antara Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dengan BPBD. Mereka adalah instansi pemerintah yang berperan langsung dalam menyelamatkan manusia maupun alam dari berbagai ancaman bencana," katanya.
Sementara itu Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya Chandra Mukti Wijaya mengatakan di awal Agustus ini, wilayah Kalimantan Tengah bagian Tenggara mulai masuk musim kemarau.
Perubahan kemarau di provinsi ini akan terjadi bertahap, dimulai Kalteng bagian Tenggara dan terus bergerak ke wilayah kalteng bagian Utara. Ditandai dengan terjadinya penurunan potensi hujan.
Baca juga: Satgas Palangka Raya antisipasi penyebaran COVID-19 akibat transmisi lokal
Baca juga: 'Pesona Tambun Bungai 2022' bangkitkan pariwisata dan UMKM Kalteng
Baca juga: Kapolda instruksikan jajarannya tindak tegas mafia tanah di Kalteng