Pemkab Barut perbaiki pelabuhan terapung Muara Teweh
Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mulai melakukan rehabilitasi atau perbaikan pelabuhan daerah terapung di Sungai Barito Jalan Panglima Batur Muara Teweh yang kondisinya mulai rusak karena usianya sudah tua.
"Pelabuhan yang ada sudah tua dan mulai rusak ini dilakukan perbaikan atau rehab. Kira-kira sekitar satu pekan para pekerja mulai melakukan pekerjaannya," kata Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara Fery Kusmiadi di Muara Teweh, Kamis.
Pelabuhan terapung yang dikelola UPTD Dermaga Muara Teweh Dinas Perhubungan Barito Utara tersebut merupakan sarana transportasi sungai kapal penumpang dan angkutan barang terbesar di daerah ini masih dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian menggunakan angkutan sungai seperti bis air, kapal cepat (speed boat) dan perahu bermotor lainnya.
Angkutan sungai itu, menurut dia, melayani tujuan dari Muara Teweh dan ke sejumlah desa dan kota di sepanjang Sungai Barito seperti Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, Buntok Kabupaten Barito Selatan dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
"Alhamdulillah pada tahun 2022 ini pelabuhan daerah Dinas Perhubungan Barito Utara mendapat anggaran sebesar Rp169,6 juta untuk perbaikan," katanya.
Dia mengatakan, pelabuhan terapung yang ada sekarang menggunakan kayu bulat, karena sudah lama sehingga lapuk dan rusak, sedangkan pelabuhan baru menggunakan bahan dari besi ponton mengapung dan bangunannya memakai kayu ulin, yang sebagian diambil dari bangunan lama.
Sudah selayaknya pelabuhan daerah yang dikelola Dinas Perhubungan tersebut, kata dia, dilakukan perbaikan, namun karena pemotongan anggaran dan juga terjadinya musibah COVID-19 (recofusing) beberapa waktu lalu otomatis anggaran belum tersedia untuk perbaikan pelabuhan dermaga.
"Kita berharap dengan adanya perbaikan pelabuhan terapung ini dapat memberikan pelayanan yang maksimal dalam transportasi sungai dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten ini," kata Fery.
"Pelabuhan yang ada sudah tua dan mulai rusak ini dilakukan perbaikan atau rehab. Kira-kira sekitar satu pekan para pekerja mulai melakukan pekerjaannya," kata Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara Fery Kusmiadi di Muara Teweh, Kamis.
Pelabuhan terapung yang dikelola UPTD Dermaga Muara Teweh Dinas Perhubungan Barito Utara tersebut merupakan sarana transportasi sungai kapal penumpang dan angkutan barang terbesar di daerah ini masih dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian menggunakan angkutan sungai seperti bis air, kapal cepat (speed boat) dan perahu bermotor lainnya.
Angkutan sungai itu, menurut dia, melayani tujuan dari Muara Teweh dan ke sejumlah desa dan kota di sepanjang Sungai Barito seperti Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, Buntok Kabupaten Barito Selatan dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
"Alhamdulillah pada tahun 2022 ini pelabuhan daerah Dinas Perhubungan Barito Utara mendapat anggaran sebesar Rp169,6 juta untuk perbaikan," katanya.
Dia mengatakan, pelabuhan terapung yang ada sekarang menggunakan kayu bulat, karena sudah lama sehingga lapuk dan rusak, sedangkan pelabuhan baru menggunakan bahan dari besi ponton mengapung dan bangunannya memakai kayu ulin, yang sebagian diambil dari bangunan lama.
Sudah selayaknya pelabuhan daerah yang dikelola Dinas Perhubungan tersebut, kata dia, dilakukan perbaikan, namun karena pemotongan anggaran dan juga terjadinya musibah COVID-19 (recofusing) beberapa waktu lalu otomatis anggaran belum tersedia untuk perbaikan pelabuhan dermaga.
"Kita berharap dengan adanya perbaikan pelabuhan terapung ini dapat memberikan pelayanan yang maksimal dalam transportasi sungai dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten ini," kata Fery.