Dinkes: 3.837 anak di Palangka Raya telah diimunisasi

id Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Andjar Hari Purnomo, Kota Palangka Raya, Kalteng, jumlah anak di imunisasi di Pa

Dinkes: 3.837 anak di Palangka Raya telah diimunisasi

Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin (kiri) bersama Kepala Dinkes setempat Andjar Hari Purnomo di Palangka Raya, Rabu (17/8/2022) (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Andjar Hari Purnomo mengatakan, sebanyak 3.837 anak di bawah dua tahun (Baduta) di kota setempat telah disuntik imunisasi.

"Sampai 31 Juli lalu 3.837 anak di bawah dua tahun telah diimunisasi. Jumlah itu terdiri dari 2.358 program campak dan rubella (MR) dan 1.479 sisanya program imunisasi DPT-HB-Hib atau imunisasi dasar lengkap pada anak," kata Andjar di Palangka Raya, Rabu.

Sementara itu, lanjut dia, selama 2022 pihaknya menargetkan imunisasi pada bayi baru lahir sebanyak 4.483 bayi, kemudian pada angka "Surviving infant" atau perkiraan bayi hidup sebanyak 5.003 dan pada anak dibawah dua tahun sebanyak 4.998 anak.

"Saat ini program imunisasi nasional masih terus berjalan. Imunisasi ini dapat dilaksanakan di seluruh Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)," katanya.

Andjar menambahkan, dalam rangka memaksimalkan capaian imunisasi anak, pihaknya juga melibatkan peran ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan juga pos pelayanan terpadu (Posyandu) di seluruh wilayah Palangka Raya.

"Artinya, untuk mencapai cakupan sasaran program kami juga menerapkan sejumlah strategi. Contohnya, agar ibu-ibu mendatangi pusat layanan imunisasi kita libatkan masyarakat setempat dalam hal ini kader dan posyandu melakukan pelayanan imunisasi," katanya.

Baca juga: Semangat lansia 'Kampung Baru' Palangka Raya meriahkan HUT RI ke-77

Kepala Dinas Kesehatan "Kota Cantik" itu mengatakan, pemenuhan imunisasi bagi anak sangat penting dalam mencegah beragam penyakit dan untuk menjaga imun atau daya tahan tubuh anak.

"Untuk itu saya terus mengajak semua pihak untuk memahami bahwa imunisasi anak dilakukan untuk mencegah terjadinya indikasi penyakit berbahaya seperti campak rubella, polio, difteri, pertusis, hepatitis B dan meningitis," kata Andjar.

Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat bekerjasama memberi pemahaman bahwa imunisasi adalah langkah mengantisipasi agar anak terhindar dari penyakit yang berdampak serius.

Baca juga: Hujan 'warnai' upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-77 RI di Palangka Raya

Baca juga: 'Pelangi Nusantara' gambarkan keragaman Kalteng sebagai miniatur Indonesia