Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berupaya menekan inflasi dengan cara meningkatkan koordinasi dengan semua pihak, khususnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat.
"Sesuai arahan Bapak Presiden tadi, koordinasi TPID akan kita tingkatkan lagi supaya inflasi bisa kita kendalikan dengan baik. Komoditas yang harganya beranjak naik, harus segera diupayakan pasokannya agar harga tidak sampai melonjak," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Hal itu disampaikannya usai mengikuti rapat secara virtual Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Halikinnor hadir didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman.
Menurut Halikinnor, sejauh ini inflasi di Sampit masih terkendali. Komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya bawang merah, telur, cabai dan tomat. Namun saat ini harganya berangsur turun.
Pemerintah daerah terus memantau perkembangan harga kebutuhan. Tujuannya supaya bisa dilakukan langkah cepat untuk mencegah lonjakan inflasi jika ada komoditas yang harganya melambung tinggi.
"Pemerintah daerah berharap bisa mengendalikan inflasi ini dengan baik. Makanya perkembangan harga kebutuhan terus kita pantau. Koordinasi juga akan terus kita tingkatkan, khususnya melalui TPID," ujar Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim manfaatkan tanah kerukan drainase ratakan jalan lingkar selatan
Sementara itu, Badan Pusat Statistik menyebutkan pada Juli 2022, berdasarkan dua kota acuan, Palangka Raya dan Sampit, terjadi inflasi di Kalimantan Tengah sebesar 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,89.
Inflasi Gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Juli 2022 terjadi karena adanya peningkatan indeks kelompok transportasi (1,67 persen), kelompok pendidikan (0,93 persen), kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,36 persen).
Inflasi tahun kalender (Juli 2022 terhadap Desember 2021) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 4,71 persen dan inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 6,79 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Juli 2022 antara lain angkutan udara, bawang merah, beras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan nila, tomat, bahan bakar rumah tangga, pasir, cabai rawit, dan udang basah.
Sementara itu komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Juli 2022 antara lain daging ayam ras, minyak goreng, kacang panjang, ikan patin, sawi hijau, bawang putih, emas perhiasan, ikan asin telang, susu bubuk dan kangkung.
Baca juga: Minta subsidi solar dicabut, ALFI Kalteng siap kerahkan ratusan truk
Baca juga: Satgas Interdiksi segera dibentuk untuk optimalkan pemberantasan narkotika di Kotim
Baca juga: 735 WBP Lapas Sampit terima remisi HUT RI