Atlet asal Indonesia persembahkan perunggu untuk kedua orangtua
Palangka Raya (ANTARA) - Atlet asal Indonesia Ayu Triya Andriyana menghadiahkan perunggu yang diraihnya dalam UCI MTB Eliminator World Cup atau kejuaraan sepeda dunia 2022 untuk kedua orang tuanya yang selalu mensupport apa yang dilakukannya selama ini.
"Apa yang saya raih pada hari ini saya persembahkan untuk orangtua saya serta seluruh masyarakat Indonesia," katanya usai menerima perunggu di atas podium dalam kejuaraan dunia itu.
Perempuan berumur 22 tahun asal Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur itu mengaku sangat tidak menyangka bahwa dirinya mampu bersaing dengan atlet dari luar negeri seperti Thailand dan Eropa.
Namun dirinya juga memang sudah memiliki tekad yang sangat kuat, agar dirinya dalam kejuaraan ini mampu meraih hasil yang baik agar nantinya dapat mengharumkan Indonesia di kancah kejuaraan sepeda dunia.
"Alhamdulillah saya bisa membuktikan bahwa kerja keras dan latihan selama ini, hingga akhirnya bisa berada di posisi sekarang dan itu saya tidak menyangka," tuturnya nada haru.
Hasil yang membanggakan negara yang diraih Ayu Triya Andriyana, tentunya juga tidak luput dari arahan para pelatih yang satu minggu lebih memberikan arahan yang bagus, agar anak didiknya bisa menaklukkan lintasan balap sepeda yang banyak memakan korban akibat terjatuh.
Bahkan event kejuaraan sepeda dunia yang diikutinya, juga kejuaraan yang pertama kalinya dan bisa meraih hasil yang cukup sempurna bagi atlet sepeda seperti dirinya.
"Kendalanya dalam kejuaraan ini adalah saya baru pertama kali mengikuti kejuaraan seperti ini dan levelnya dunia. Mengenai medan lintasan balap saya juga meraba-raba karena saya sebagai atlet sepeda downhill," ucapnya.
Ditambahkannya, mengenai track lintasan balap UCI MTB Eliminator World Cup tersebut baginya tidak terlalu sulit dan lebih sulit lintasan downhill.
"Terkait trak tidak sulit bagi saya, karena saya terbiasa di kategori downhill yang medannya cukup sulit lagi dibandingkan yang ada," demikian Ayu Triyya Andriyana.
Dengan menduduki posisi ketiga, usai kegiatan tersebut Ayu Triya Andriyana banyak diminta sejumlah awak media baik lokal maupun nasional terkait apa yang telah diraihnya.
Bahkan masyarakat yang menonton aksi pebalap putri asal Indonesia itu, juga banyak meminta untuk berfoto menggunakan ponsel pribadinya, untuk dijadikan kenang-kenangan karena momentum seperti ini sangat jarang terjadi.
"Apa yang saya raih pada hari ini saya persembahkan untuk orangtua saya serta seluruh masyarakat Indonesia," katanya usai menerima perunggu di atas podium dalam kejuaraan dunia itu.
Perempuan berumur 22 tahun asal Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur itu mengaku sangat tidak menyangka bahwa dirinya mampu bersaing dengan atlet dari luar negeri seperti Thailand dan Eropa.
Namun dirinya juga memang sudah memiliki tekad yang sangat kuat, agar dirinya dalam kejuaraan ini mampu meraih hasil yang baik agar nantinya dapat mengharumkan Indonesia di kancah kejuaraan sepeda dunia.
"Alhamdulillah saya bisa membuktikan bahwa kerja keras dan latihan selama ini, hingga akhirnya bisa berada di posisi sekarang dan itu saya tidak menyangka," tuturnya nada haru.
Hasil yang membanggakan negara yang diraih Ayu Triya Andriyana, tentunya juga tidak luput dari arahan para pelatih yang satu minggu lebih memberikan arahan yang bagus, agar anak didiknya bisa menaklukkan lintasan balap sepeda yang banyak memakan korban akibat terjatuh.
Bahkan event kejuaraan sepeda dunia yang diikutinya, juga kejuaraan yang pertama kalinya dan bisa meraih hasil yang cukup sempurna bagi atlet sepeda seperti dirinya.
"Kendalanya dalam kejuaraan ini adalah saya baru pertama kali mengikuti kejuaraan seperti ini dan levelnya dunia. Mengenai medan lintasan balap saya juga meraba-raba karena saya sebagai atlet sepeda downhill," ucapnya.
Ditambahkannya, mengenai track lintasan balap UCI MTB Eliminator World Cup tersebut baginya tidak terlalu sulit dan lebih sulit lintasan downhill.
"Terkait trak tidak sulit bagi saya, karena saya terbiasa di kategori downhill yang medannya cukup sulit lagi dibandingkan yang ada," demikian Ayu Triyya Andriyana.
Dengan menduduki posisi ketiga, usai kegiatan tersebut Ayu Triya Andriyana banyak diminta sejumlah awak media baik lokal maupun nasional terkait apa yang telah diraihnya.
Bahkan masyarakat yang menonton aksi pebalap putri asal Indonesia itu, juga banyak meminta untuk berfoto menggunakan ponsel pribadinya, untuk dijadikan kenang-kenangan karena momentum seperti ini sangat jarang terjadi.