Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah menyatakan, berdasarkan perkembangan kinerja industri jasa keuangan semester satu tahun 2022, Kota Palangka Raya menjadi daerah dengan penyaluran kredit terbesar di provinsi setempat yakni mencapai Rp13,46 triliun atau mencapai 34,67 persen dari total kredit.
"Diikuti Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar Rp9,96 triliun atau 25,66 persen dan Kotawaringin Timur sebesar Rp6,37 triliun atau 16,40 persen dari total kredit di Kalimantan Tengah," kata Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy di Palangka Raya, Selasa.
Dia menjelaskan terdapat tiga sektor ekonomi dengan penyaluran kredit terbesar di Kalimantan Tengah pada posisi Juni 2022, meliputi sektor untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya, termasuk pinjaman multiguna sebesar Rp11,40 triliun atau 29,36 persen.
"Kemudian sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp9,90 triliun atau 25,51 persen, serta sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp6,62 triliun atau 17,05 persen," katanya.
Baca juga: Wagub Kalteng: Penyediaan Bosda bantu tingkatkan mutu pendidikan
Baca juga: Wagub Kalteng: Penyediaan Bosda bantu tingkatkan mutu pendidikan
Sementara itu, kinerja sektor perbankan di Kalimantan Tengah tercatat terus tumbuh, tercermin dari peningkatan total aset perbankan yang tumbuh sebesar 6,45 persen atau tercatat sebesar Rp59,44 triliun pada Juni 2022.
Hal tersebut dipengaruhi aktivitas penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp35,09 triliun atau tumbuh sebesar 9,38 persen dan aktivitas penyaluran kredit Juni 2022 tercatat sebesar Rp38,83 triliun atau tumbuh sebesar 11,35 persen dengan NPL Gross tercatat sebesar 1,41 persen.
Sedangkan kinerja pada sektor perbankan syariah tercatat mengalami pertumbuhan tercermin dari total aset yaitu sebesar Rp1,77 triliun atau meningkat sebesar 2,54 persen pada posisi Juni 2022.
Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas penghimpunan dana pihak ketiga perbankan syariah yang tercatat sebesar Rp1,22 triliun atau meningkat sebesar 10,21 persen dan aktivitas penyaluran pembiayaan yang tercatat sebesar Rp1,56 triliun atau tumbuh 5,42 persen dengan Rasio NPF Gross sebesar 1,33 persen.
"Berbagai capaian kinerja beberapa sektor ini, menjadi cerminan kinerja IJK di Kalimantan Tengah secara umum berjalan baik dan mengalami pertumbuhan di tengah kondisi perekonomian saat ini," katanya.
Baca juga: Pemprov Kalteng berharap pasar murah di Sampit turut tekan inflasi
Baca juga: Ratusan guru datangi DPRD Kalteng tuntut pengembalian TPP sertifikasi
Baca juga: Komitmen kendalikan inflasi, Kalteng gelar pasar murah secara berkala
Baca juga: Pemprov Kalteng berharap pasar murah di Sampit turut tekan inflasi
Baca juga: Ratusan guru datangi DPRD Kalteng tuntut pengembalian TPP sertifikasi
Baca juga: Komitmen kendalikan inflasi, Kalteng gelar pasar murah secara berkala