Masyarakat Kotim diajak peduli kesehatan gigi dan mulut
Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diajak untuk lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut, khususnya para orangtua supaya membimbing anak-anaknya untuk merawat kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
"Anak-anak harus rajin sikat gigi sesuai anjuran dokter. Para orangtua juga kami harap sudah mengarahkan anak-anak agar merawat kesehatan gigi dan mulut supaya bagus dan tidak rusak," kata Wakil Bupati Irawati di Sampit, Senin.
Harapan itu disampaikan Irawati saat menghadiri kegiatan Penggerakan Masyarakat dalam rangka germas di sekolah untuk gigi dan mulut sehat memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2022. Kegiatan dilaksanakan di SDN 3 Mentawa Baru Hulu.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Rinie, Ketua Komisi III DPRD Mariani, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Susiawati, Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi dan pejabat lainnya.
Kegiatan juga diisi menggosok gigi bersama ratusan murid SD setempat, serta makan buah bersama. Acara ini disambut antusias para murid dan guru di sekolah itu.
Menurut Irawati, laporan Kepala Dinas Kesehatan, permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2018, masalah kesehatan gigi dan mulut dari 100 orang sebanyak 57-58 orang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut, dengan masalah terbesar dari kesehatan gigi adalah gigi rusak, berlubang, sakit dan masalah kesehatan mulut yang mayoritas adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses).
Sementara itu yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi masih sangat rendah. Kondisi ini memerlukan perhatian bersama karena selama ini, masyarakat sering mengabaikan dan kurang memperhatikan masalah kesehatan gigi dan mulut.
Baca juga: Bupati Kotim diundang rapat membahas inflasi daerah bersama presiden
Gangguan kesehatan gigi dan mulut, di samping memberikan efek kepada yang bersangkutan berupa tidak konsentrasinya dalam belajar, bekerja dan rutinitas harian, serta mengurangi rasa percaya diri juga terkadang mengganggu hubungan dengan orang lain. Untuk itu, partisipasi dan kepedulian kita terkait dengan upaya kesehatan gigi dan mulut sangat diperlukan.
Untuk itu dia mengajak semua pihak agar secara berkesinambungan dan terintegrasi melakukan upaya kesehatan gigi dan mulut di sekolah atau madrasah sebagai bagian dari program usaha kesehatan sekolah atau madrasah.
"Kita berupa upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventif), baik dengan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada siswa dan orang tuanya, maupun sikat gigi bersama," ajak Irawati,
Dia mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan hari ini. Kegiatan seperti ini, jangan sekadar seremoni tahunan, tetapi harus menjadi kegiatan rutin dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Upaya ini merupakan salah satu kegiatan dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Irawati mengajak pihak swasta atau dunia usaha mendukung upaya ini sesuai dengan bidang usahanya, baik melalui sponsorship maupun alokasi corporate social responsibility (CSR). Media massa juga diminta membantu sosialisasi melalui pemberitaan dan iklan layanan masyarakat pada media masing-masing.
"Pemerintah tetap melaksanakan program mengentaskan kemiskinan dan memberikan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan, tetapi di sisi lain masyarakat juga terus mengupayakan untuk mandiri dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan," tembahnya.
Irawati berharap peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional tahun ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian bersama dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Baca juga: Wabup Kotim blusukan salurkan bantuan kepada korban banjir
"Anak-anak harus rajin sikat gigi sesuai anjuran dokter. Para orangtua juga kami harap sudah mengarahkan anak-anak agar merawat kesehatan gigi dan mulut supaya bagus dan tidak rusak," kata Wakil Bupati Irawati di Sampit, Senin.
Harapan itu disampaikan Irawati saat menghadiri kegiatan Penggerakan Masyarakat dalam rangka germas di sekolah untuk gigi dan mulut sehat memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2022. Kegiatan dilaksanakan di SDN 3 Mentawa Baru Hulu.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Rinie, Ketua Komisi III DPRD Mariani, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Susiawati, Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi dan pejabat lainnya.
Kegiatan juga diisi menggosok gigi bersama ratusan murid SD setempat, serta makan buah bersama. Acara ini disambut antusias para murid dan guru di sekolah itu.
Menurut Irawati, laporan Kepala Dinas Kesehatan, permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2018, masalah kesehatan gigi dan mulut dari 100 orang sebanyak 57-58 orang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut, dengan masalah terbesar dari kesehatan gigi adalah gigi rusak, berlubang, sakit dan masalah kesehatan mulut yang mayoritas adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses).
Sementara itu yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi masih sangat rendah. Kondisi ini memerlukan perhatian bersama karena selama ini, masyarakat sering mengabaikan dan kurang memperhatikan masalah kesehatan gigi dan mulut.
Baca juga: Bupati Kotim diundang rapat membahas inflasi daerah bersama presiden
Gangguan kesehatan gigi dan mulut, di samping memberikan efek kepada yang bersangkutan berupa tidak konsentrasinya dalam belajar, bekerja dan rutinitas harian, serta mengurangi rasa percaya diri juga terkadang mengganggu hubungan dengan orang lain. Untuk itu, partisipasi dan kepedulian kita terkait dengan upaya kesehatan gigi dan mulut sangat diperlukan.
Untuk itu dia mengajak semua pihak agar secara berkesinambungan dan terintegrasi melakukan upaya kesehatan gigi dan mulut di sekolah atau madrasah sebagai bagian dari program usaha kesehatan sekolah atau madrasah.
"Kita berupa upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventif), baik dengan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada siswa dan orang tuanya, maupun sikat gigi bersama," ajak Irawati,
Dia mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan hari ini. Kegiatan seperti ini, jangan sekadar seremoni tahunan, tetapi harus menjadi kegiatan rutin dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Upaya ini merupakan salah satu kegiatan dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Irawati mengajak pihak swasta atau dunia usaha mendukung upaya ini sesuai dengan bidang usahanya, baik melalui sponsorship maupun alokasi corporate social responsibility (CSR). Media massa juga diminta membantu sosialisasi melalui pemberitaan dan iklan layanan masyarakat pada media masing-masing.
"Pemerintah tetap melaksanakan program mengentaskan kemiskinan dan memberikan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan, tetapi di sisi lain masyarakat juga terus mengupayakan untuk mandiri dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan," tembahnya.
Irawati berharap peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional tahun ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian bersama dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Baca juga: Wabup Kotim blusukan salurkan bantuan kepada korban banjir