Legislator Kotim imbau BLT BBM digunakan secara bijak
Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rinie mengimbau masyarakat yang merupakan penerima bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) bisa menggantikan uang yang diterima secara bijak.
"Tentunya bantuan tersebut diharapkan digunakan dengan baik. Gunakan hanya untuk hal penting, khususnya berbelanja sembako atau kebutuhan pokok lainnya. Bantuan itu harus digunakan sesuai peruntukannya," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Dia mengapresiasi keputusan pemerintah pusat memberikan BLT BBM kepada warga kurang mampu. Diakui, kebijakan penyesuaian BBM membawa berbagai dampak seperti naiknya harga kebutuhan pokok.
Untuk itulah pemerintah memberikan BLT BBM untuk menjaga daya beli masyarakat. Ini merupakan salah satu upaya menjaga daya beli masyarakat, sekaligus mencegah kenaikan inflasi.
Rinie juga meminta penyaluran BLT BBM yang dipercayakan kepada PT Pos Indonesia didukung pemerintah daerah, bisa benar-benar sampai ke tangan warga penerima bantuan tersebut. Jangan sampai ada penerima yang tidak mendapatkan haknya.
Dia mendukung upaya jemput bola yang dilakukan PT Pos Indonesia dalam menyalurkan BLT BBM ke wilayah pelosok. Begitu pula penyaluran BLT BBM kepada lansia atau penyandang disabilitas, sudah selayaknya dilakukan sistem jemput bola dengan diantar kepada penerima.
"Pemerintah tentu berharap BLT tersebut bisa membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Ini juga bagian dari menekan laju inflasi," ujar Rinie.
Baca juga: DPRD Kotim dukung intervensi pasar untuk kendalikan inflasi
Sementara itu, pemerintah mulai menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) kepada 17.587 keluarga penerima manfaat di Kabupaten Kotawaringin Timur sejak Jumat (9/9) lalu. Pembukaan penyaluran diresmikan oleh Bupati Halikinnor didampingi Wakil Bupati Irawati.
"Saya harap ini betul-betul dimanfaatkan sesuai dengan tujuan pemerintah yaitu mengutamakan untuk sembako dan keperluan bahan bakar minyak. Jangan untuk membeli barang lain, apalagi untuk rokok," kata Halikinnor.
Berdasarkan data, di Kotawaringin Timur terdapat 17.587 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan nilai Rp10.552.200.000 yang tersebar di 17 kecamatan. Penyalurannya dilakukan sebanyak dua tahap
Untuk penyaluran tahap pertama ini, setiap menerima bantuan total Rp500.000. Jumlah sebesar itu terdiri dari BLT BBM untuk bulan September dan Oktober dengan total Rp300.000, ditambah bantuan BPNT bulan September Rp200.000.
Kepala Kantor PT Pos Indonesia Cabang Sampit Mahyudha Fatchul Yaqien menjelaskan, penyaluran BLT BBM di 17 kecamatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
"Target yang diminta Kemensos itu kami menyelesaikan ini dalam 10 hari. Kami juga berharap dengan waktu yang tidak banyak ini, kami perlu dukungan dari pemerintah daerah supaya penyaluran ini bisa dapat sasaran dan tepat waktu," demikian Mahyudha.
Baca juga: Operasi pasar di Sampit siapkan 1.600 tabung elpiji 3 kg
Baca juga: PMI Kotim perkuat kaderisasi sukarelawan
Baca juga: IKWI Kotim turun membantu korban banjir
"Tentunya bantuan tersebut diharapkan digunakan dengan baik. Gunakan hanya untuk hal penting, khususnya berbelanja sembako atau kebutuhan pokok lainnya. Bantuan itu harus digunakan sesuai peruntukannya," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Dia mengapresiasi keputusan pemerintah pusat memberikan BLT BBM kepada warga kurang mampu. Diakui, kebijakan penyesuaian BBM membawa berbagai dampak seperti naiknya harga kebutuhan pokok.
Untuk itulah pemerintah memberikan BLT BBM untuk menjaga daya beli masyarakat. Ini merupakan salah satu upaya menjaga daya beli masyarakat, sekaligus mencegah kenaikan inflasi.
Rinie juga meminta penyaluran BLT BBM yang dipercayakan kepada PT Pos Indonesia didukung pemerintah daerah, bisa benar-benar sampai ke tangan warga penerima bantuan tersebut. Jangan sampai ada penerima yang tidak mendapatkan haknya.
Dia mendukung upaya jemput bola yang dilakukan PT Pos Indonesia dalam menyalurkan BLT BBM ke wilayah pelosok. Begitu pula penyaluran BLT BBM kepada lansia atau penyandang disabilitas, sudah selayaknya dilakukan sistem jemput bola dengan diantar kepada penerima.
"Pemerintah tentu berharap BLT tersebut bisa membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Ini juga bagian dari menekan laju inflasi," ujar Rinie.
Baca juga: DPRD Kotim dukung intervensi pasar untuk kendalikan inflasi
Sementara itu, pemerintah mulai menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) kepada 17.587 keluarga penerima manfaat di Kabupaten Kotawaringin Timur sejak Jumat (9/9) lalu. Pembukaan penyaluran diresmikan oleh Bupati Halikinnor didampingi Wakil Bupati Irawati.
"Saya harap ini betul-betul dimanfaatkan sesuai dengan tujuan pemerintah yaitu mengutamakan untuk sembako dan keperluan bahan bakar minyak. Jangan untuk membeli barang lain, apalagi untuk rokok," kata Halikinnor.
Berdasarkan data, di Kotawaringin Timur terdapat 17.587 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan nilai Rp10.552.200.000 yang tersebar di 17 kecamatan. Penyalurannya dilakukan sebanyak dua tahap
Untuk penyaluran tahap pertama ini, setiap menerima bantuan total Rp500.000. Jumlah sebesar itu terdiri dari BLT BBM untuk bulan September dan Oktober dengan total Rp300.000, ditambah bantuan BPNT bulan September Rp200.000.
Kepala Kantor PT Pos Indonesia Cabang Sampit Mahyudha Fatchul Yaqien menjelaskan, penyaluran BLT BBM di 17 kecamatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
"Target yang diminta Kemensos itu kami menyelesaikan ini dalam 10 hari. Kami juga berharap dengan waktu yang tidak banyak ini, kami perlu dukungan dari pemerintah daerah supaya penyaluran ini bisa dapat sasaran dan tepat waktu," demikian Mahyudha.
Baca juga: Operasi pasar di Sampit siapkan 1.600 tabung elpiji 3 kg
Baca juga: PMI Kotim perkuat kaderisasi sukarelawan
Baca juga: IKWI Kotim turun membantu korban banjir