Chief Executive Officer Fita, Reynazran Royono, mengatakan pihaknya memahami bahwa menaikkan berat badan (weight gain) bukanlah proses yang instan.
Bahkan faktanya, imbuh Reynazran, hal ini lebih sulit dilakukan ketimbang menurunkan berat badan. Ia mengatakan situasi ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan dari pengguna terkait cara menaikkan berat badan yang sehat.
Baca juga: Telkomsel hadirkan platform kesehatan Fita
"Melihat kebutuhan tersebut, kami meluncurkan program 'weight gain' guna membantu masyarakat memahami kebutuhan tubuhnya, membangun pola pikir dan kebiasaan yang sehat, untuk mencapai berat badan yang ideal," kata Reynazran melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Nutritionist dan Signature Coach Fita, Devina Tri Lestari, mengatakan menu makanan sebaiknya perlu diatur dengan lebih baik untuk menaikkan berat badan secara aman dan sehat.
Devina mencontohkan konsumsi makanan yang sehat dapat lebih banyak karbohidrat kompleks, lemak sehat (lemak tak jenuh), dan protein. Ketiganya merupakan zat gizi makro atau penyumbang lebih banyak kalori bagi tubuh.
"Begitu pun dengan jenis camilan yang dikonsumsi. Pilihlah makanan kecil yang padat kalori namun juga tinggi nutrisi, seperti roti gandum dengan selai kacang, atau buah alpukat," katanya.
Aplikasi Fita sendiri juga menyediakan perhitungan kebutuhan kalori di halaman utama aplikasinya sehingga dapat memudahkan pengguna.
Dalam program "weight gain" yang dirilis Fita, selama tiga minggu pengguna nantinya akan belajar lebih dalam mengenai hal-hal yang dibutuhkan untuk menerapkan pola makan yang tepat demi menaikkan berat badan.
Selain itu, pengguna juga akan mendapatkan tugas-tugas yang akan membantu dan mempermudah dalam proses menaikkan berat badan seperti membaca artikel, meal log, exercise log, hingga water log. Tak ketinggalan, terdapat pula berbagai rekomendasi menu yang bisa pengguna santap selama menjalani program ini.
Baca juga: Kenaikan berat badan jadi masalah populer selama pandemi
Baca juga: Stres bisa hambat proses penurunan berat badan
Baca juga: Kenali bahaya obat diet yang menyebabkan sering buang air