Netflix luncurkan layanan dengan iklan mulai bulan depan

id Netflix ,layanan berbayar,layanan netflix,streaming film

Netflix luncurkan layanan dengan iklan mulai bulan depan

FILE PHOTO: Signage at the Netflix booth is seen on the convention floor at Comic-Con International in San Diego, California, U.S., July 21, 2022. REUTERS/Bing Guan/File Photo (REUTERS/BING GUAN)

Jakarta (ANTARA) - Netflix mengumumkan akan merilis layanan berbayar dengan iklan mulai November 2022 di 12 negara dengan harga berlangganan yang lebih murah, seharga 6,99 dolar AS setara dengan Rp107.000.

Kabar itu terkonfirmasi dari unggahan blog Netflix yang ditulis oleh Chief Operating Officer (COO) Netflix Greg Peters.

"Layanan basic dengan iklan ini akan memakan biaya hanya 6,99 dolar AS per bulannya dan akan dirilis pada 3 November pukul 9 pagi PT (Pacific Time)," kata Greg seperti dikutip, Jumat.

Baca juga: Film 'Ngeri Ngeri Sedap' segera tayang di Netflix

12 negara yang akan pertama kali mendapatkan layanan tersebut ialah Australia, Brazil, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Meksiko, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Lebih lanjut Greg menjelaskan bahwa layanan dengan iklan itu tidak akan berdampak pada pelanggan yang sebelumnya sudah berlangganan layanan basic tanpa iklan, standar, maupun premiumnya.

Pada layanan yang bisa dibilang paling murah itu, Netflix akan menghadirkan iklan berdurasi 30 detik hingga 1 menit dengan rata-rata iklan yang muncul 4-5 menit setiap jam.

Untuk kualitas gambar yang ditawarkan maksimal berada di standar 720p dan HD.

Pelanggan basic baik itu yang disertai iklan maupun bebas iklan, tidak dapat mengakses video dengan kualitas yang lebih tinggi.

Layanan itu juga tidak mendukung pengguna bisa mengunduh film atau tayangan di aplikasi Netflix.

Greg menyebutkan layanan Netflix dengan iklan berhasil diciptakan dalam waktu satu semester setelah diumumkan dengan kerjasama dengan Microsoft.

Selain 12 negara yang telah diumumkan, layanan Netflix berbayar dengan iklan tersebut disiapkan hadir di beberapa negara lainnya.

Belum diketahui apakah Indonesia juga akan menerima layanan yang serupa atau tidak.

Kehadiran opsi berlangganan terbaru itu sebenarnya merupakan imbas dari performa berlangganan yang semakin menurun di 2022.

Netflix mencatat di kuartal II 2022, mereka kehilangan 1 juta pelanggan akibat banyaknya pengguna yang berbagi kata sandi bersama.

Perilisan produk basic dengan iklan pun akhirnya dikembangkan untuk bisa menghadirkan layanan yang lebih terjangkau.

Baca juga: Netflix batalkan gugatan terkait 'Bridgerton'

Baca juga: Netflix bersama Ubisoft akan hadirkan tiga 'games' seluler

Baca juga: Fakta di balik bunyi khas 'tudum' Netflix