BPBD: Delapan kecamatan di Seruyan terdampak banjir

id Banjir seruyan, delapan kecamatan seruyan terdampak banjir, bpbd seruyan, agung sulistyono, kuala pembuang, danau seluluk, danau sembuluh, seruyan

BPBD: Delapan kecamatan di Seruyan terdampak banjir

Kepala BPBD Seruyan Agung Sulistyono. (ANTARA/Radianor)

Kuala Pembuang (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan, Kalimantan Tengah menyatakan sebanyak delapan kecamatan di wilayah setempat terdampak banjir yang disebabkan curah hujan cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
 
"Saat ini setidaknya sudah ada delapan kecamatan di wilayah setempat yang terdampak banjir, akibat curah hujan yang cukup tinggi,” kata Kepala BPBD Seruyan Agung Sulistyono di Kuala Pembuang, Selasa.
 
Dia mengatakan, daerah-daerah yang terdampak banjir dan cukup banyak adalah seperti di Kecamatan Danau Seluluk dan Danau Sembuluh. Bahkan, sejumlah masyarakat yang ada di Desa Telaga Pulang, Kecamatan Danau Sembuluh sempat mengungsi.
 
“Karena ada rumah warga yang di dekat dermaga itu, jadi debit air cukup tinggi sehingga masuk ke dalam rumah, menyebabkan mereka harus mengungsi untuk beberapa hari. Kalau tidak salah ada sekitar empat kartu keluarga (KK) yang mengungsi,” jelasnya.

Baca juga: Seruyan berduka atas meninggalnya Direktur RSUD Kuala Pembuang
 
Sementara itu, untuk ketinggian debit air sendiri cukup bervariasi, masing-masing, paling tinggi itu 40 cm, tapi banjir kali ini tidak separah seperti yang terjadi pada 2020 lalu. Karena masih ada yang tidak terdampak, seperti di Seruyan Hulu.
 
“Kalau di Kecamatan Seruyan Tengah itukan sedikit saja, paling di Desa Ayawan, Batu Menangis dan Sukamandang saja. Yang banyak itu di Danau Seluluk dan Danau Sembuluh, lumayan dalam,” katanya.
 
Dia menyampaikan, pihaknya sudah menerima arahan dari Bupati Seruyan untuk membantu masyarakat yang terdampak, baik itu dari kesiapsiagaan dalam mengungsi maupun bantuan sembako.
 
Dia menambahkan, memang di Seruyan sendiri untuk bencana banjir terjadi apabila curah hujan tinggi maka debit air sungai juga akan naik, karena memang tempat tinggal masyarakat kebanyakan di tepi sungai sehingga pasti terdampak banjir.
 
“Memang untuk solusinya relokasi ke tempat yang datarannya lebih tinggi. Kendati demikian kembali lagi bahwa masyarakat kita ini sudah dari dulu tinggal di tepi sungai,” ujarnya.

Baca juga: DPRD dukung program pasar murah Pemkab Seruyan untuk bantu warga kurang mampu

Baca juga: Bantu warga, Pemkab Seruyan gelar pasar penyeimbang dan murah

Baca juga: Pemkab Seruyan bentuk HPKSS untuk menyelesaikan masalah petani