49 murid SD ikuti ANBK di SMPN 11 Pendreh
Muara Teweh (ANTARA) - SMPN 11 Pendreh Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2022 yang diikuti sebanyak 49 murid dari empat Sekolah Dasar Negeri di Desa Pendreh, Rabu.
"Untuk gelombang pertama diikuti SDN 1 Pendreh dilaksanakan selama dua hari dengan jumlah peserta sebanyak 24 orang murid. SDN 1 Pendreh ini tidak bergabung dengan sekolah lain yang ada di Desa Pendreh," kata Kepala SMPN 11 Pendreh melalui Kepala Lab IPA Reza Pahlevi di Muara Teweh, Rabu.
Reza Pahlevi mengungkapkan, pelaksanaan ANBK ini dilaksanakan sejak Senin (24/10) berakhir pada hari ini Rabu (26/10).
Selanjutnya, pelaksanaan ANBK di SMPN 11 Pendreh diikuti empat sekolah dasar yaitu SDN 3 Pendreh diikuti delapan murid, SDN 6 Lanjas diikuti enam orang, SDN 2 Pendreh diikuti 11 murid dan SDN 1 Pendreh diikuti 24 orang murid.
Sedangkan untuk SDN 3 Pendreh, SDN 6 Lanjas dan SDN 2 Pendreh digabung menjadi satu dalam satu pelaksanaan ANBK.
Dalam pelaksanaan, kata Reza, kendala yang dihadapi pihaknya yaitu jaringan internet dan sarana prasarana lainnya seperti laptop.
"Untuk jaringan internet di Desa Pendreh ini tersendat-sendat,tidak seperti dalam kota Muara Teweh bisa lancar, hal tersebut yang menjadi kendala pihaknya dalam melaksanakan kegiatan ANBK," kata dia.
Sebelumnya pada Selasa (18/10), Wakil Ketua I DPRD Barito Utara Parmana Setiawan melaksanakan kunjungan kerja dalam masa reses. Dalam resesnya Waket I DPRD sempat meninjau SMPN 11 Pendreh.
Salah satu guru di SMPN 11 Pendreh, Dudus menyampaikan kendala pihaknya pada saat melaksanakan ujian tertulis tidak memiliki fasilitas seperti laptop. Seperti saat ini kami hanya bisa meminjam laptop dari sekolah tetangga.
"Jadi besar harapan kami usulan ini bisa disampaikan kepada Pemkab Barito Utara melalui Dinas Pendidikan Barito Utara," harap Dudus saat menyampaikan usulan dari pihak sekolah di desa setempat.
Selain dari laptop, dirinya juga mengusulkan untuk pembangunan sarana air bersih, karena saat ini pihaknya sangat sulit untuk mendapatkan air bersih. Apabila saat memasuki musim kemarau, di sekolah ini tidak bisa mendapatkan air bersih.
"Sebenarnya banyak usulan kami dari pihak sekolah yang akan kami sampaikan. Selain dari usulan laptop dan sarana air bersih. Kami juga mengusulkan agar halaman sekolah ini bisa di pasang paping stone dan pagar sekolah," ucapnya.
"Untuk gelombang pertama diikuti SDN 1 Pendreh dilaksanakan selama dua hari dengan jumlah peserta sebanyak 24 orang murid. SDN 1 Pendreh ini tidak bergabung dengan sekolah lain yang ada di Desa Pendreh," kata Kepala SMPN 11 Pendreh melalui Kepala Lab IPA Reza Pahlevi di Muara Teweh, Rabu.
Reza Pahlevi mengungkapkan, pelaksanaan ANBK ini dilaksanakan sejak Senin (24/10) berakhir pada hari ini Rabu (26/10).
Selanjutnya, pelaksanaan ANBK di SMPN 11 Pendreh diikuti empat sekolah dasar yaitu SDN 3 Pendreh diikuti delapan murid, SDN 6 Lanjas diikuti enam orang, SDN 2 Pendreh diikuti 11 murid dan SDN 1 Pendreh diikuti 24 orang murid.
Sedangkan untuk SDN 3 Pendreh, SDN 6 Lanjas dan SDN 2 Pendreh digabung menjadi satu dalam satu pelaksanaan ANBK.
Dalam pelaksanaan, kata Reza, kendala yang dihadapi pihaknya yaitu jaringan internet dan sarana prasarana lainnya seperti laptop.
"Untuk jaringan internet di Desa Pendreh ini tersendat-sendat,tidak seperti dalam kota Muara Teweh bisa lancar, hal tersebut yang menjadi kendala pihaknya dalam melaksanakan kegiatan ANBK," kata dia.
Sebelumnya pada Selasa (18/10), Wakil Ketua I DPRD Barito Utara Parmana Setiawan melaksanakan kunjungan kerja dalam masa reses. Dalam resesnya Waket I DPRD sempat meninjau SMPN 11 Pendreh.
Salah satu guru di SMPN 11 Pendreh, Dudus menyampaikan kendala pihaknya pada saat melaksanakan ujian tertulis tidak memiliki fasilitas seperti laptop. Seperti saat ini kami hanya bisa meminjam laptop dari sekolah tetangga.
"Jadi besar harapan kami usulan ini bisa disampaikan kepada Pemkab Barito Utara melalui Dinas Pendidikan Barito Utara," harap Dudus saat menyampaikan usulan dari pihak sekolah di desa setempat.
Selain dari laptop, dirinya juga mengusulkan untuk pembangunan sarana air bersih, karena saat ini pihaknya sangat sulit untuk mendapatkan air bersih. Apabila saat memasuki musim kemarau, di sekolah ini tidak bisa mendapatkan air bersih.
"Sebenarnya banyak usulan kami dari pihak sekolah yang akan kami sampaikan. Selain dari usulan laptop dan sarana air bersih. Kami juga mengusulkan agar halaman sekolah ini bisa di pasang paping stone dan pagar sekolah," ucapnya.