Mendorong laju perekonomian masyarakat pelosok melalui Pertashop

id Mendorong laju perekonomian masyarakat pelosok melalui Pertashop, kalteng, sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Pertashop, pertamina

Mendorong laju perekonomian masyarakat pelosok melalui Pertashop

Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di Pertashop. Harga BBM yang dijual di Pertashop sama dengan harga di SPBU sehingga diharapkan dapat turut mendorong perekonomian masyarakat desa. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc

Sampit (ANTARA) - Kehadiran outlet Pertamina Shop atau Pertashop yang kini telah menjangkau kawasan pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sangat dirasakan manfaatnya, bahkan diakui turut mendorong laju perekonomian masyarakat di pelosok. 

"BBM (bahan bakar minyak) dan elpiji kan termasuk kebutuhan vital dan bagian dari kegiatan ekonomi. Kalau harga keduanya satu harga sampai ke pelosok, maka tentu akan sangat membantu kegiatan ekonomi masyarakat. Mudah-mudahan Pertashop ini semakin banyak dan luas sebarannya," kata Andre, warga Kecamatan Tualan Hulu, Kamis. 

Kecamatan Tualan Hulu berjarak sekitar 150 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam dalam kondisi normal. Jika musim hujan seperti sekarang, waktu tempuh bisa lebih lama karena jalan banyak yang rusak, bahkan juga bisa terputus jika terjadi banjir seperti saat ini. 

Dari 17 kecamatan di Kotawaringin Timur, Tualan Hulu termasuk kecamatan di wilayah utara yang infrastrukturnya masih terbatas dan masih ada desa yang mengandalkan jalur sungai. Selain itu ada pula wilayah lain di kawasan pesisir yakni Kecamatan Pulau Hanaut yang juga mengandalkan transportasi air. 

Bagi masyarakat di pelosok, bisa membeli BBM dengan harga yang sama seperti di SPBU di Kota Sampit, merupakan sebuah keuntungan besar. Selama ini masyarakat setempat hanya mengandalkan BBM yang dijual secara eceran oleh pedagang yang sering mereka sebut pelangsir. 

Tentu saja, harga BBM eceran jauh lebih mahal dibanding harga resmi di SPBU. Sebagai gambaran di Kecamatan Tualan Hulu, harga eceran Pertalite 15.000 per liter dan Pertamax Rp18.000/liter. Harga jauh lebih tinggi dibanding harga resmi yang hanya Rp10.000 dan Rp14.200/liter. 

Kehadiran Pertashop jelas dirasakan mampu mengurangi pengeluaran untuk rutinitas maupun kegiatan ekonomi. Meski sebarannya belum merata, namun setidaknya kini di jalur utama menuju wilayah utara sudah bisa ditemukan beberapa Pertashop sehingga dirasa sangat membantu. 

"Kami sangat berharap sebaran Pertashop terus meluas di pelosok, termasuk di Kecamatan Tualan Hulu ini sehingga semakin membantu masyarakat menghemat biaya BBM dan elpiji, sehingga otomatis bisa mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat," kata Andre yang merupakan pendamping desa. 

Muhammad, warga Kecamatan Teluk Sampit juga merasa sangat terbantu dengan hadirnya Pertashop di sejumlah titik di jalur dari Sampit menuju selatan atau wilayah pesisir. Ini sangat membantunya masyarakat, khususnya yang tempat tinggalnya jauh dari SPBU. 

"Terkadang kalau soal kebutuhan, yang kita inginkan barangnya itu yang harus ada, soal harga tidak masalah. Tapi dengan Pertashop ini malah harganya sama dengan harga BBM di SPBU, maka sangat dirasakan manfaatnya," katanya. 

Dia berharap sebaran Pertashop semakin banyak, termasuk di wilayah mereka yang merupakan kawasan pesisir. Ini akan sangat membantu karena masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan BBM dan harganya sama dengan di SPBU sehingga dipastikan lebih murah dibanding di tingkat eceran. 

"Kalau membangun SPBU itu perlu biaya besar. Kalau Pertashop ini saya rasa banyak warga yang masih sanggup. Juga bisa digarap oleh BUMDes sehingga manfaatnya semakin besar bagi desa dan masyarakat," kata Muhammad. 


Menggerakkan ekonomi desa
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mengaku senang mendapat informasi bahwa kabupaten ini mendapat kuota pembangunan 10 Pertashop tahun 2022 ini. Dia berharap seluruh Pertashop tersebut terealisasi sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat. 

Menurutnya, ini menjadi peluang bagi pelaku usaha yang ingin bermitra dengan Pertamina. Sementara itu bagi pemerintah daerah, ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat di pelosok untuk mendapatkan BBM, elpiji dan produk Pertamina lainnya dengan harga sesuai ketentuan. 

"Kalau ada pengusaha yang berminat, silakan. Saya juga mendorong peluang ini diambil oleh BUMDes. Selain agar kebutuhan BBM warga akan mudah terpenuhi dan harganya jauh lebih murah dibanding eceran, Pertashop juga bisa menjadi unit usaha yang keuntungannya untuk desa dan manfaatnya juga dikembalikan kepada masyarakat," ujar Halikinnor. 

Halikinnor mengarahkan Pertashop ke wilayah utara dan selatan. Kawasan utara terdiri dari Kecamatan Parenggean, Mentaya Hulu, Antang Kalang, Telaga Antang, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. 

Saat ini sudah ada SPBU di Kecamatan Parenggean, namun diperlukan Pertashop untuk menjangkau wilayah-wilayah pelosok agar masyarakat semakin mudah mendapatkan BBM dengan harga normal dan jauh lebih mudah dibanding harga di eceran. 

Wilayah utara merupakan salah satu kawasan yang perekonomiannya cukup bagus dan berkontribusi terhadap perekonomian Kotawaringin Timur. Jika masyarakat semakin mudah mendapatkan BBM, apalagi dengan harga normal melalui Pertashop maka diyakini akan turut berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat setempat. 

Untuk wilayah selatan, Pertashop dibutuhkan untuk kemudahan masyarakat di wilayah pesisir mendapatkan BBM, seperti di Kecamatan Teluk Sampit, serta Pulau Hanau yang berada di seberang sungai. Dua kecamatan ini belum ada SPBU sehingga kehadiran Pertashop akan sangat membantu. 

Menurut Halikinnor, BBM memegang peranan penting dalam pembangunan. Harga BBM berpengaruh terhadap kelancaran dan harga barang serta tarif transportasi dan angkutan. 

"Makanya jika masyarakat di pelosok bisa mendapatkan BBM dengan mudah dan harga normal melalui Pertashop, maka dampaknya akan sangat besar terhadap perekonomian masyarakat kita," ujar Halikinnor. 


Kemudahan mendirikan Pertashop
Area Manager Communication & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional VI Kalimantan, Susanto August Satria mengatakan, Pertashop bertujuan untuk mengantarkan energi bagi masyarakat hingga ke daerah. Dia memastikan Pertamina akan dengan senang hati membantu jika ada pengusaha atau BUMDes yang ingin mendirikan Pertashop sesuai ketentuan. 

"Untuk di Kotawaringin Timur saat ini total ada 17 Pertashop yang sudah operasional," kata Satria. 

Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil yang bertugas melayani kebutuhan konsumen BBM yang tidak atau belum terlayani oleh SPBU atau penyalur resmi lainnya. Pertashop juga mendorong penurunan emisi karbon karena produk yang dijual adalah produk ramah lingkungan. Selain BBM, juga ada produk unggulan lainnya seperti LPG Bright Gas dan pelumas.

Dari sisi peluang usaha di desa, Partashop menguntungkan. Evaluasi Pertamina, Pertashop yang beroperasi di Kabupaten Kotawaringin Timur maupun Kabupaten Kotawaringin Barat rata-rata mampu menyalurkan BBM sebanyak 400 liter per hari, bahkan ada yang mencapai 1.000 liter/hari. 

Pertamina membuka peluang bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang ingin menjadi mitra mereka dengan mendirikan usaha Pertashop.

Pertamina juga membuka kesempatan kerja sama, yakni Pertamina yang berinvestasi dan desa yang menjalankan. Namun bisa pula desa yang melakukan investasi melalui BUMDes dan ada rasio pembagian keuntungan. Bisa juga menggandeng swasta untuk berinvestasi.

Kriteria mitra Pertashop yaitu memiliki legalitas usaha berbentuk badan usaha dan atau badan hukum seperti CV, koperasi atau Perseroan Terbatas (PT). Mitra juga harus memiliki kelengkapan dokumen legalitas berupa KTP, NPWP, akta perusahaan, memiliki atau menguasai lahan untuk pengoperasian Pertashop dan mendapatkan rekomendasi dari kepala desa.

Kriteria lokasi Pertashop yaitu aksesibilitas desa bisa dijangkau mobil tangki dan akses pengiriman modular, ketersediaan jaringan listrik, kecamatan yang belum ada lembaga penyalur atau sudah ada lembaga penyalur dengan jarak 10 km, serta lokasi yang akan dibangun Pertashop memiliki potensi omzet yang baik secara keekonomian.

Pertamina memberikan kemudahan persyaratan perizinan dari pemerintah daerah yaitu dispensasi perizinan selama tiga bulan sehingga Pertashop tidak perlu mengurus perizinan di awal operasi, serta simplifikasi perizinan di pemerintah daerah.

“Berbeda dengan SPBU, Pertashop mengutamakan lokasi di desa atau wilayah yang jauh dari SPBU, sehingga masyarakat di daerah juga bisa merasakan produk berkualitas dari Pertamina," ujar Satria.

Bagi masyarakat yang tertarik, bisa mempelajari info lebih lanjut terkait persyaratan pembangunan Pertashop, dapat diakses melalui https://kemitraan.pertamina.com/.

Satria menambahkan, Pertamina berkomitmen untuk tetap menyalurkan energi kepada masyarakat meski situasi sedang sulit seperti di tengah tingginya harga minyak dunia yang cukup memberatkan saat ini. 

"Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina Patra Niaga yang membidangi perdagangan minyak dan gas, berupaya maksimal menyalurkan energi berupa BBM dan elpiji kepada masyarakat, bahkan menjangkau kawasan pelosok," demikian Satria.