Bupati Gunung Mas dukung pembudidayaan tanaman herbal lokal
Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong akan mendukung penuh pembudidayaan tanaman herbal lokal, demi kelestarian tanaman agar tidak punah.
“Kita memiliki banyak tanaman herbal tradisional yang saat ini semakin susah didapat,” ucap Jaya saat meninjau stan pameran Kecamatan Damang Batu pada pelaksanaan Festival Batu Mahasur di Taman Kota Kuala Kurun, Kamis.
Stan pameran Kecamatan Damang Batu menampilkan berbagai produk lokal, termasuk tanaman herbal tradisional. Tanaman herbal yang ditampilkan adalah milik pembudidaya dari Kelurahan Tumbang Marikoi, Kecamatan Damang Batu, yang bernama Usis.
Dari diskusi antara bupati, Camat Damang Batu dan Usis, disimpulkan perlu upaya khusus untuk membantu membudidayakan tanaman herbal tradisional.
Nantinya Jaya akan membantu Usis dalam membudidayakan tanaman herbal tradisional. Bantuan yang diberikan baik berupa modal maupun dukungan lainnya yang diperlukan, agar pembudidaya bisa berkembang.
“Kalau tidak didukung kami khawatir tanaman herbal tradisional akan punah, karena ada juga pihak lain yang mencari, baik untuk keperluan pengobatan maupun untuk dijual,” bebernya.
Dari diskusi tadi, Usis memerlukan anggaran senilai Rp50 juta untuk membudidayakan tanaman herbal tradisional di wilayah Kecamatan Damang Batu. Anggaran tersebut digunakan untuk membuat pagar agar tanaman herbal tidak dicuri orang, dan keperluan lainnya.
Jaya berencana membantu mengingat besarnya manfaat dari budi daya yakni untuk melestarikan tanaman herbal tradisional. Nantinya dia akan meninjau terlebih dahulu lahan yang akan menjadi tempat budi daya di wilayah Kecamatan Damang Batu.
Baca juga: Bupati Gumas ajak masyarakat sukseskan Regsosek demi validasi data
“Saya mendukung penuh jika ada warga kita yang mau melestarikan dan membudidayakan tanaman herbal tradisional. Kebetulan tanah yang cocok untuk membudidayakannya memang di wilayah Kecamatan Damang Batu,” paparnya.
Sementara itu, Camat Damang Batu, Damai menyambut baik keinginan Bupati Gunung Mas dalam mendukung pembudidayaan tanaman herbal tradisional, agar tetap lestari dan tidak punah.
“Tanaman tradisional kita ada isi iru atau ubi iru, bawang Dayak, dan masih banyak lagi. Itu yang harus kita budi daya agar tetap lestari,” kata dia.
Senada, Usis menyambut baik dan berharap bantuan dan dukungan dari Bupati Gunung Mas dapat segera direalisasikan. Bantuan diperlukan agar budi daya yang dilakukan olehnya semakin berkembang dan aman.
"Untuk penjualan, terkadang saya menitipkan ke keluarga yang berdomisili di Palangka Raya. Kalau keuntungan saya nilai cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga," paparnya.
Ketua Dewan Kerajinan Daerah Nasional (Dekranasda) Gunung Mas, Mimie Mariatie Jaya S Monong mengatakan bahwa Festival Tuah Mahasur dilaksanakan di Taman Kota Kuala Kurun, hingga 28 Oktober 2022 mendatang.
“Ada berbagai kegiatan selama pelaksanaan Festival Tuah Mahasur, mulai dari pameran produk lokal, lomba fashion show, hingga peluncuran benang bintik khas Gunung Mas. Ayo kita sukseskan dan meriahkan Festival Tuah Mahasur,” demikian Mimie.
Baca juga: Pemkab Gunung Mas targetkan angka kemiskinan turun 3,8 persen
Baca juga: Pasar murah upaya bantu masyarakat Gumas terdampak inflasi
Baca juga: Festival Tuah Mahasur jadi sarana promosi produk Gunung Mas
“Kita memiliki banyak tanaman herbal tradisional yang saat ini semakin susah didapat,” ucap Jaya saat meninjau stan pameran Kecamatan Damang Batu pada pelaksanaan Festival Batu Mahasur di Taman Kota Kuala Kurun, Kamis.
Stan pameran Kecamatan Damang Batu menampilkan berbagai produk lokal, termasuk tanaman herbal tradisional. Tanaman herbal yang ditampilkan adalah milik pembudidaya dari Kelurahan Tumbang Marikoi, Kecamatan Damang Batu, yang bernama Usis.
Dari diskusi antara bupati, Camat Damang Batu dan Usis, disimpulkan perlu upaya khusus untuk membantu membudidayakan tanaman herbal tradisional.
Nantinya Jaya akan membantu Usis dalam membudidayakan tanaman herbal tradisional. Bantuan yang diberikan baik berupa modal maupun dukungan lainnya yang diperlukan, agar pembudidaya bisa berkembang.
“Kalau tidak didukung kami khawatir tanaman herbal tradisional akan punah, karena ada juga pihak lain yang mencari, baik untuk keperluan pengobatan maupun untuk dijual,” bebernya.
Dari diskusi tadi, Usis memerlukan anggaran senilai Rp50 juta untuk membudidayakan tanaman herbal tradisional di wilayah Kecamatan Damang Batu. Anggaran tersebut digunakan untuk membuat pagar agar tanaman herbal tidak dicuri orang, dan keperluan lainnya.
Jaya berencana membantu mengingat besarnya manfaat dari budi daya yakni untuk melestarikan tanaman herbal tradisional. Nantinya dia akan meninjau terlebih dahulu lahan yang akan menjadi tempat budi daya di wilayah Kecamatan Damang Batu.
Baca juga: Bupati Gumas ajak masyarakat sukseskan Regsosek demi validasi data
“Saya mendukung penuh jika ada warga kita yang mau melestarikan dan membudidayakan tanaman herbal tradisional. Kebetulan tanah yang cocok untuk membudidayakannya memang di wilayah Kecamatan Damang Batu,” paparnya.
Sementara itu, Camat Damang Batu, Damai menyambut baik keinginan Bupati Gunung Mas dalam mendukung pembudidayaan tanaman herbal tradisional, agar tetap lestari dan tidak punah.
“Tanaman tradisional kita ada isi iru atau ubi iru, bawang Dayak, dan masih banyak lagi. Itu yang harus kita budi daya agar tetap lestari,” kata dia.
Senada, Usis menyambut baik dan berharap bantuan dan dukungan dari Bupati Gunung Mas dapat segera direalisasikan. Bantuan diperlukan agar budi daya yang dilakukan olehnya semakin berkembang dan aman.
"Untuk penjualan, terkadang saya menitipkan ke keluarga yang berdomisili di Palangka Raya. Kalau keuntungan saya nilai cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga," paparnya.
Ketua Dewan Kerajinan Daerah Nasional (Dekranasda) Gunung Mas, Mimie Mariatie Jaya S Monong mengatakan bahwa Festival Tuah Mahasur dilaksanakan di Taman Kota Kuala Kurun, hingga 28 Oktober 2022 mendatang.
“Ada berbagai kegiatan selama pelaksanaan Festival Tuah Mahasur, mulai dari pameran produk lokal, lomba fashion show, hingga peluncuran benang bintik khas Gunung Mas. Ayo kita sukseskan dan meriahkan Festival Tuah Mahasur,” demikian Mimie.
Baca juga: Pemkab Gunung Mas targetkan angka kemiskinan turun 3,8 persen
Baca juga: Pasar murah upaya bantu masyarakat Gumas terdampak inflasi
Baca juga: Festival Tuah Mahasur jadi sarana promosi produk Gunung Mas