Festival Tuah Mahasur jadi sarana promosi produk Gunung Mas

id Pemkab gunung mas, festival tuah mahasur, produk umkm gunung mas, kuala kurun, gumas, gunung mas

Festival Tuah Mahasur jadi sarana promosi produk Gunung Mas

Bupati Gunung Mas Jaya S Monong dan istri Mimie Mariatie Jaya S Monong, Wakil Bupati Efrensia LP Umbing dan suami DK Mandharana memukul katambung, tanda dibukanya Festival Tuah Mahasur di Taman Kota Kuala Kurun, Rabu (26/10) malam. (ANTARA/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) -
Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong mengatakan Festival Tuah Mahasur menjadi wadah atau sarana untuk mempromosikan berbagai produk lokal dari kabupaten setempat.
 
Berbagai produk lokal yang dimaksud di sini termasuk benang bintik khas Gunung Mas, ucap Jaya saat membuka Festival Tuah Mahasur di Taman Kota Kuala Kurun, Rabu malam.
 
“Kita harus mulai menanamkan rasa cinta dan bangga menggunakan produk dalam negeri, produk yang menggambarkan identitas kita,” ucap orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas ini.
 
Selain itu, dia juga mengajak seluruh masyarakat Gunung Mas untuk mengolah, memasarkan, dan menggunakan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di wilayah setempat.
 
Festival Tuah Mahasur diwarnai dengan berbagai kegiatan, mulai dari pameran UMKM, lomba fashion show, dan peluncuran benang bintik khas Gunung Mas, dan lainnya.

Baca juga: Pelaku usaha di Gumas dilatih kelola makanan tradisional
 
Nantinya Jaya dan istri Mimie Mariatie Jaya S Monong, bersama Wakil Bupati Efrensia LP Umbing dan suami DK Mandharana akan ikut memperagakan busana benang bintik Gunung Mas, saat malam puncak Festival Tuah Mahasur pada Jumat (28/10).
 
Lebih lanjut, dia berharap pelaksanaan Festival Tuah Mahasur akan membawa berkat dan rezeki yang mengalir deras bagi seluruh pihak, sesuai dengan arti tuah mahasur itu sendiri. Tuah mahasur merupakan bahasa Dayak Ngaju yang artinya rezeki yang mengalir.
 
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Gunung Mas, Mimie Mariatie Jaya S Monong berharap Festival Tuah Mahasur dapat memulihkan perekonomian dan semangat pelaku UMKM.
 
“Melalui Festival Tuah Mahasur kami harap benang bintik khas Gunung Mas akan semakin dikenal oleh masyarakat luas, bahkan hingga ke tingkat nasional,” demikian Mimie Mariatie.

Baca juga: Gumas kirim 40 pelajar dan pemuda ikuti IBAB se-Kalteng

Baca juga: Keterwakilan perempuan anggota panwaslu kecamatan di Gumas lampaui 30 persen

Baca juga: Bupati ingatkan Satpol PP Gunung Mas harus humanis dalam bertugas