Kuala Kurun (ANTARA) -
Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong mengatakan Festival Tuah Mahasur menjadi wadah atau sarana untuk mempromosikan berbagai produk lokal dari kabupaten setempat.
Berbagai produk lokal yang dimaksud di sini termasuk benang bintik khas Gunung Mas, ucap Jaya saat membuka Festival Tuah Mahasur di Taman Kota Kuala Kurun, Rabu malam.
“Kita harus mulai menanamkan rasa cinta dan bangga menggunakan produk dalam negeri, produk yang menggambarkan identitas kita,” ucap orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas ini.
Selain itu, dia juga mengajak seluruh masyarakat Gunung Mas untuk mengolah, memasarkan, dan menggunakan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di wilayah setempat.
Nantinya Jaya dan istri Mimie Mariatie Jaya S Monong, bersama Wakil Bupati Efrensia LP Umbing dan suami DK Mandharana akan ikut memperagakan busana benang bintik Gunung Mas, saat malam puncak Festival Tuah Mahasur pada Jumat (28/10).
Lebih lanjut, dia berharap pelaksanaan Festival Tuah Mahasur akan membawa berkat dan rezeki yang mengalir deras bagi seluruh pihak, sesuai dengan arti tuah mahasur itu sendiri. Tuah mahasur merupakan bahasa Dayak Ngaju yang artinya rezeki yang mengalir.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Gunung Mas, Mimie Mariatie Jaya S Monong berharap Festival Tuah Mahasur dapat memulihkan perekonomian dan semangat pelaku UMKM.