Agustiar Sabran ajak pemuda gelorakan HSP dan membantu korban banjir
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Daerah Pemilihan (dapil) Kalimantan Tengah Agustiar Sabran mengatakan, bahwa momentum Hari Sumpah Pemuda (HSP) harus dimaknai dengan baik oleh para generasi penerus bangsa dan juga bergerak hatinya untuk membantu korban banjir yang terjadi di provinsi setempat.
"Di momentum HSP seperti sekarang ini, saya harapkan pemuda di Kalteng harus meningkatkan kepedulian salah satunya terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah daerah dan banyak mengakibatkan masyarakat yang terdampak dari bencana itu," katanya dalam rilisnya diterima di Palangka Raya, Jumat.
Agustiar yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng itu menuturkan, semangat Sumpah Pemuda yang terjadi pada 94 tahun silam, harus tetap ada pada saat ini untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan.
Jangan sampai pemuda dan pemudi di provinsi setempat hanya jadi penonton, jika sesama masyarakat mengalami kesulitan dan musibah.
"Kami saat ini sudah melakukannya setiap saat, dengan turun langsung memastikan kondisi masyarakat yang terdampak banjir. Tidak hanya omongan saja, namun bukti nyata dan memberikan kebutuhan masyarakat yang diperlukan saat ini," ucapnya.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu menegaskan, dengan semangat sumpah pemuda harus terus menyala menghadapi dunia yang berubah dengan cepat.
Dalam arus besar globalisasi dengan persaingan yang sengit. Sumpah pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan. Persaingan dan perbedaan tidak harus membuat masyarakat melupakan adanya masalah bersama, kepentingan bersama dan tujuan bersama.
Dengan semangat persatuan, kerja sama dan gotong-royong maka akan menjadi kunci untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Menjadi warga negara Indonesia tidak cukup hanya dengan menjadi bagian dari wilayah Indonesia.
"Tetapi harus bekerja sama, meningkatkan solidaritas dan rasa persaudaraan, saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas," ungkapnya.
Agustiar menambahkan, persatuan harus terus diperjuangkan dengan menghargai perbedaan, menjaga toleransi, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dalam bingkai 'Huma Betang'.
"Momentum Hari Sumpah Pemuda juga harus menjadikan inspirasi bagi semuanya, khusus generasi muda agar tampil sebagai garda terdepan untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan," demikian pria yang hobi olahraga Catur tersebut.
"Di momentum HSP seperti sekarang ini, saya harapkan pemuda di Kalteng harus meningkatkan kepedulian salah satunya terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah daerah dan banyak mengakibatkan masyarakat yang terdampak dari bencana itu," katanya dalam rilisnya diterima di Palangka Raya, Jumat.
Agustiar yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng itu menuturkan, semangat Sumpah Pemuda yang terjadi pada 94 tahun silam, harus tetap ada pada saat ini untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan.
Jangan sampai pemuda dan pemudi di provinsi setempat hanya jadi penonton, jika sesama masyarakat mengalami kesulitan dan musibah.
"Kami saat ini sudah melakukannya setiap saat, dengan turun langsung memastikan kondisi masyarakat yang terdampak banjir. Tidak hanya omongan saja, namun bukti nyata dan memberikan kebutuhan masyarakat yang diperlukan saat ini," ucapnya.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu menegaskan, dengan semangat sumpah pemuda harus terus menyala menghadapi dunia yang berubah dengan cepat.
Dalam arus besar globalisasi dengan persaingan yang sengit. Sumpah pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan. Persaingan dan perbedaan tidak harus membuat masyarakat melupakan adanya masalah bersama, kepentingan bersama dan tujuan bersama.
Dengan semangat persatuan, kerja sama dan gotong-royong maka akan menjadi kunci untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Menjadi warga negara Indonesia tidak cukup hanya dengan menjadi bagian dari wilayah Indonesia.
"Tetapi harus bekerja sama, meningkatkan solidaritas dan rasa persaudaraan, saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas," ungkapnya.
Agustiar menambahkan, persatuan harus terus diperjuangkan dengan menghargai perbedaan, menjaga toleransi, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dalam bingkai 'Huma Betang'.
"Momentum Hari Sumpah Pemuda juga harus menjadikan inspirasi bagi semuanya, khusus generasi muda agar tampil sebagai garda terdepan untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan," demikian pria yang hobi olahraga Catur tersebut.