BPOM gandeng universitas tingkatkan pendidikan dan pengawasan
Palangka Raya (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menggandeng universitas dalam rangka meningkatkan pendidikan dan pengawasan serta pemberdayaan masyarakat terkait peredaran obat dan makanan.
"BPOM di Kalteng hanya ada di Palangka Raya dan Loka POM di Kotawaringin Barat untuk itu kami memerlukan banyak mitra dalam edukasi dan pengawasan obat dan makanan," kata Kepala BBPOM di Palangka Raya Safriansyah di Palangka Raya, Senin.
Pernyataan itu diungkapkan dia usai penandatanganan kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) dan Universitas Palangka Raya (UPR) tentang edukasi dan pengawasan serta pemberdayaan masyarakat tentang obat dan makanan.
Kerja sama dengan perguruan tinggi ini karena keduanya memiliki jurusan atau program studi (Prodi) di bidang kesehatan. Misalnya UMPR memiliki prodi analis kesehatan dan prodi farmasi.
"Melalui kerja sama ini kami ingin melibatkan mahasiswa, khususnya yang membidangi jurusan kesehatan untuk meningkatkan edukasi, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat terkait obat dan makanan," kata Safariansyah.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya ingin masjid ramah anak dan difabel
Pria yang baru saja menjabat sebagai Kepala BBPOM di Palangka Raya itu menambahkan, mahasiswa dan kalangan akademisi memiliki potensi besar untuk terlibat dalam edukasi, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat.
"Maka nantinya kami juga ingin para mahasiswa juga melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM bidang makanan dan obat serta kosmetik sampai mendapat izin edar. Selain untuk menjamin keamanan produk juga untuk meningkatkan daya saing produk di pasaran," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor II UMPR Ika Safitri PhD mengatakan, kerja sama itu juga bentuk dukungan kalangan pendidikan tinggi dalam pengawasan peredaran obat dan makanan di tengah masyarakat.
"Nantinya melalui pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa di fakultas kesehatan juga dapat mengambil peran dalam edukasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai obat dan makanan," demikian Safitri.
Baca juga: Disperindag Palangka Raya terus gencarkan operasi pasar
Baca juga: Legislator: Pengadaan lima unit kelotok untuk transportasi guru sudah tepat
Baca juga: Askot PSSI Palangka Raya seleksi pemain futsal untuk Porprov 2023
"BPOM di Kalteng hanya ada di Palangka Raya dan Loka POM di Kotawaringin Barat untuk itu kami memerlukan banyak mitra dalam edukasi dan pengawasan obat dan makanan," kata Kepala BBPOM di Palangka Raya Safriansyah di Palangka Raya, Senin.
Pernyataan itu diungkapkan dia usai penandatanganan kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) dan Universitas Palangka Raya (UPR) tentang edukasi dan pengawasan serta pemberdayaan masyarakat tentang obat dan makanan.
Kerja sama dengan perguruan tinggi ini karena keduanya memiliki jurusan atau program studi (Prodi) di bidang kesehatan. Misalnya UMPR memiliki prodi analis kesehatan dan prodi farmasi.
"Melalui kerja sama ini kami ingin melibatkan mahasiswa, khususnya yang membidangi jurusan kesehatan untuk meningkatkan edukasi, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat terkait obat dan makanan," kata Safariansyah.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya ingin masjid ramah anak dan difabel
Pria yang baru saja menjabat sebagai Kepala BBPOM di Palangka Raya itu menambahkan, mahasiswa dan kalangan akademisi memiliki potensi besar untuk terlibat dalam edukasi, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat.
"Maka nantinya kami juga ingin para mahasiswa juga melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM bidang makanan dan obat serta kosmetik sampai mendapat izin edar. Selain untuk menjamin keamanan produk juga untuk meningkatkan daya saing produk di pasaran," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor II UMPR Ika Safitri PhD mengatakan, kerja sama itu juga bentuk dukungan kalangan pendidikan tinggi dalam pengawasan peredaran obat dan makanan di tengah masyarakat.
"Nantinya melalui pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa di fakultas kesehatan juga dapat mengambil peran dalam edukasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai obat dan makanan," demikian Safitri.
Baca juga: Disperindag Palangka Raya terus gencarkan operasi pasar
Baca juga: Legislator: Pengadaan lima unit kelotok untuk transportasi guru sudah tepat
Baca juga: Askot PSSI Palangka Raya seleksi pemain futsal untuk Porprov 2023