Seorang pelajar di Palangka Raya tenggelam di Sungai Kahayan
Palangka Raya (ANTARA) - Seorang pelajar berusia 11 tahun warga Kecamatan Pahandut Kota Palangka raya, Kalimantan Tengah ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia setelah tenggelam saat mandi di Sungai Kahayan yang sedang meluap.
"Peristiwa itu terjadi di sekitar lingkungan Pondok Pesantren Hidayatul Insan, pada Minggu (20/11) sekitar pukul 16.30 WIB," kata Lurah Langkai Sriwanti di Palangka Raya, Minggu.
Sriwanti membenarkan terkait peristiwa yang menimpa seorang pelajar berjenis kelamin laki-laki tersebut. Kejadian ini juga sudah ditangani oleh Polsek Pahandut Palangka Raya.
Dijelaskan Sriwanti, sebelum peristiwa itu terjadi, mulanya korban bersama beberapa orang rekannya pada pukul 16.30 WIB sedang mandi di titian depan asrama pondok pesantren. Saat itu kondisi air Sungai Kahayan sedang meluap.
Saat asik mandi, korban diduga tiba-tiba terjebak ke dalam lubang jembatan titian sehingga yang bersangkutan tidak bisa keluar hingga mengakibatkan korban tenggelam.
Melihat kondisi tersebut, rekan korban yang saat itu berada di lokasi langsung melakukan pencarian.
Baca juga: Penderita diabetes manfaatkan jaminan JKN-KIS untuk jalani perawatan
"Selama 10 menit rekan-rekan korban melakukan pencarian, sehingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di bawah titian jembatan tersebut. Saat ditemukan, salah satu santri langsung melapor ke pengurus pondok pesantren untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diberikan pertolongan," ucapnya.
Sayangnya saat jasad korban yang sudah berhasil dibawa ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong. Pihak rumah sakit menyatakan korban sudah meninggal dunia pada pukul 17.15 WIB.
"Berdasarkan informasi dari pihak keluarga rencananya jenazah akan dibawa ke Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas, yang nantinya akan dimakamkan di sana," ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, Lurah Langkai mengimbau kepada seluruh masyarakat yang rumahnya saat ini terdampak banjir agar meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anaknya. Apalagi saat ini kondisi air masih terus mengalami kenaikan.
"Saya harap para orang tua yang memiliki anak agar dapat diperhatikan, jangan sampai ada lagi korban jiwa akibat luapan air Sungai Kahayan," demikian Sriwanti
Baca juga: Rakerkot KONI dijadikan acuan menghadapi Porprov 2023
Baca juga: Jelang Musprov II, hanya satu bakal calon Ketua IMI Kalteng 2022-2026
Baca juga: Pemkot Palangka Raya siapkan tiga lokasi pengungsian korban banjir
"Peristiwa itu terjadi di sekitar lingkungan Pondok Pesantren Hidayatul Insan, pada Minggu (20/11) sekitar pukul 16.30 WIB," kata Lurah Langkai Sriwanti di Palangka Raya, Minggu.
Sriwanti membenarkan terkait peristiwa yang menimpa seorang pelajar berjenis kelamin laki-laki tersebut. Kejadian ini juga sudah ditangani oleh Polsek Pahandut Palangka Raya.
Dijelaskan Sriwanti, sebelum peristiwa itu terjadi, mulanya korban bersama beberapa orang rekannya pada pukul 16.30 WIB sedang mandi di titian depan asrama pondok pesantren. Saat itu kondisi air Sungai Kahayan sedang meluap.
Saat asik mandi, korban diduga tiba-tiba terjebak ke dalam lubang jembatan titian sehingga yang bersangkutan tidak bisa keluar hingga mengakibatkan korban tenggelam.
Melihat kondisi tersebut, rekan korban yang saat itu berada di lokasi langsung melakukan pencarian.
Baca juga: Penderita diabetes manfaatkan jaminan JKN-KIS untuk jalani perawatan
"Selama 10 menit rekan-rekan korban melakukan pencarian, sehingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di bawah titian jembatan tersebut. Saat ditemukan, salah satu santri langsung melapor ke pengurus pondok pesantren untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diberikan pertolongan," ucapnya.
Sayangnya saat jasad korban yang sudah berhasil dibawa ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong. Pihak rumah sakit menyatakan korban sudah meninggal dunia pada pukul 17.15 WIB.
"Berdasarkan informasi dari pihak keluarga rencananya jenazah akan dibawa ke Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas, yang nantinya akan dimakamkan di sana," ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, Lurah Langkai mengimbau kepada seluruh masyarakat yang rumahnya saat ini terdampak banjir agar meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anaknya. Apalagi saat ini kondisi air masih terus mengalami kenaikan.
"Saya harap para orang tua yang memiliki anak agar dapat diperhatikan, jangan sampai ada lagi korban jiwa akibat luapan air Sungai Kahayan," demikian Sriwanti
Baca juga: Rakerkot KONI dijadikan acuan menghadapi Porprov 2023
Baca juga: Jelang Musprov II, hanya satu bakal calon Ketua IMI Kalteng 2022-2026
Baca juga: Pemkot Palangka Raya siapkan tiga lokasi pengungsian korban banjir