DPRD Kapuas apresiasi Bulog antisipasi lonjakan harga beras hadapi Nataru

id anggota dprd kapuas,ahmad baihaqi,natal dan tahun baru,nataru,kapuas,kalteng,bulog

DPRD Kapuas apresiasi Bulog antisipasi lonjakan harga beras hadapi Nataru

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kapuas, Ahmad Baihaqi. ANTARA/ All Ikhwan

Kuala Kapuas (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Ahmad Baihaqi mengapresiasi Bulog Cabang Kapuas-Pulang Pisau, dalam kesiapan antisipasi lonjakan permintaan dan kenaikan harga beras dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.

"Kita apresiasi kesiapan pihak Buloq Cabang Kapuas-Pulang Pisau, dalam antisipasi lonjakan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2023," kata Ahmad Baihaqi, di Kuala Kapuas, Selasa.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kapuas itu setelah pihaknya melakukan kunjungan ke Kantor Perum Bulog Cabang Kapuas-Pulang Pisau di Jalan Maluku Kuala Kapuas.

Kunjungan ke Kantor Bulog tersebut, dalam rangka untuk memastikan ketersediaan stok pangan dalam menghadapi perayaan Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 1 Januari 2023.

"Stok beras masih aman untuk dua bulan ke depan, di mana pihak Bulog memang telah melakukan antisipasi lonjakan dan kenaikan harga beras di pasar Kapuas," katanya politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Menurut wakil rakyat yang terpilih kembali dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas V yang meliputi Kecamatan Bataguh, Kapuas Timur, Tamban Catur dan Kapuas Kuala ini, bahwa untuk stok beras di gudang Bulog yang berada di jalan Trans Kalimantan, Kuala Kapuas, masih tersedia untuk kebutuhan masyarakat khususnya di Kapuas hingga 2 bulan ke depan.

Dalam pertemuan saat itu, pihaknya berharap kepada Bulog agar mampu menampung dan membeli gabah padi unggul di Kecamatan Bataguh, tepatnya di Desa Terusan.

"Kalau beras unggul memang pihak Bulog membeli dari petani di Desa Terusan, namun perlu pula diantisipasi untuk masa tanam Okmar (Oktober-Maret) bagi petani lokal bukan bibit unggul,” harapnya.

Saat ini, ketersediaan gabah lokal petani, pasca tanam Asep (April-September) di mana terjadi berbagai kendala seperti serangan hama tungro, diperkirakan setiap rumah tangga petani hanya tersedia sekitar 15 persen gabah hasil panen.

"Dengan demikian, perlu pula pengendalian perdagangan yang melakukan upaya bisnis dari pengusaha luar Kapuas, agar masyarakat kita khususnya petani tidak terpuruk," ujar Ahmad Baihaqi.