Disdikpora Gumas larang lato-lato dimainkan di sekolah

id Disdikpora Gumas larang lato-lato dimainkan di sekolah, kalteng, gumas, Gunung mas

Disdikpora Gumas larang lato-lato dimainkan di sekolah

Pelaksana Tugas Kepala Disdikpora Kabupaten Gunung Mas, Aprianto. ANTARA/Chandra

Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) menerbitkan surat edaran larangan permainan lato-lato di satuan pendidikan.

Ada dua alasan yang menyebabkan permainan lato-lato dilarang di satuan pendidikan, kata Bupati Gunung Mas Jaya S Monong melalui Pelaksana Tugas Kepala Disdikpora Aprianto saat dibincangi di Kuala Kurun, Senin.

"Alasan pertama, permainan lato-lato menimbulkan suara bising yang dapat mengganggu suasana belajar di sekolah. Alasan kedua adalah risiko dari permainan lato-lato itu sendiri, yang bisa mengakibatkan cedera,” sambungnya.

Oleh sebab itu, guna menciptakan kondisi pembelajaran yang aman dan nyaman, serta mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka Disdikpora Gunung Mas melarang permainan lato-lato di sekolah.

Kepala sekolah diminta untuk melarang peserta didik memainkan permainan lato-lato di sekolah. Orangtua juga diminta untuk tidak memperkenankan anak untuk membawa permainan lato-lato ke sekolah.

Baca juga: Legislator Gumas: Lato-lato momentum bangkitkan permainan tradisional

“Sejauh ini kami tidak ada mendapat laporan adanya peserta didik di Gunung Mas yang terluka karena permainan lato-lato. Namun sebaiknya ini diantisipasi dengan tidak membawa permainan lato-lato ke sekolah,” kata Aprianto.

Terpisah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunung Mas, Rayaniatie Djangkan menyambut baik dan mendukung penuh langkah Disdikpora yang mengeluarkan edaran terkait larangan permainan lato-lato di sekolah.

Dia menyebut, sekolah adalah tempat belajar dan menuntut ilmu. Permainan lato-lato yang menghasilkan suara ‘tek tek tek tek’ dikhawatirkan malah akan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

Di daerah lain, sambung politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, sudah ada peserta didik yang cedera karena permainan lato-lato. Hal itu jangan sampai terjadi di Gunung Mas.

“Bukannya melarang permainan lato-lato, namun sebaiknya permainan tersebut dimainkan di rumah, di bawah pengawasan orang tua, demi melindungi anak-anak dari hal-hal yang tidak diinginkan,” demikian Rayaniatie.

Baca juga: Bupati Gumas: Kamtibmas sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan

Baca juga: Kapolres imbau masyarakat tidak tergiur informasi temuan emas di Gumas

Baca juga: Legislator Gumas minta perangkat daerah maksimalkan serapan anggaran 2023